Selasa, 07 Mei 2019

Si Jago Merah Kembali Beraksi



Hari ini, tepat pukul empat subuh, aku terbangun dari lelapnya dunia mimpi. Gaungan sirine saling bersahutan, membuat bola mataku terbelalak. Teriakan-teriakan membahana menyebut si jago merah yang sedang beraksi. Dengan panik aku meloncat dari tempat tidur, kemudian membuka jendela. Jantungku berdentum tiada henti. Ini bukan kali pertama dalam hidupku, mungkin telah puluhan kali aku mengalami hal serupa dengan jantung yang berdebar keras kala bunyi sirine mengaum, memecah gendang telinga.

Kini kupandangi langit kala itu. Tidak ada asap mengepul dan langit masih berwarna kelam, tidak ada tanda warna merah yang mendominasi. Aku menghela napas lega, setidaknya kebakaran kali ini tidak terlalu besar. Kebakaran sungguh tak bisa diterka. Dia bisa datang dari arah manapun dan menyebar sesuka hati apabila tidak sesegera mungkin ditangani.

Banyak hal yang menyebabkan si jago merah beraksi, salah satunya arus pendek yang menimbulkan percikan bunga api. Siapapun tentu tak ingin mengalami musibah di bulan ramadhan yang sekiranya dapat menghambat ibadah di bulan penuh keberkahan.
Demi menjaga keamanan selama bulan ramadhan, aku berusaha menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya kebakaran, seperti mematikan aliran listrik yang tidak terpakai, mengkroscek kompor seusai memasak, tidak membakar sampah sembarangan dan meninggalkanya serta tidak menyalakan petasan kecuali di ruang terbuka yang jauh dari pemukiman. Mungkin itu hanya sebagian kecil hal yang dapat kulakukan untuk menghindari si jago merah beraksi, selebihnya kehati-hatian lah yang perlu dilakukan agar tidak terjadi musibah.

#Day(3)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar