Minggu, 26 Januari 2014

Penilaian hasil value pabrik mie di KALSEL



Kebutuhan pabrik
Nilai ideal
Lokasi A (Banjarbaru)
Lokasi B (Amuntai )
Lokasi C (Batu licin)
Pasar
35
35
30
25
Pengangkutan
25
25
20
20
Bahan baku
15
10
10
10
Tenaga kerja
10
10
8
7
Tenaga listrik
10
9
7
8
Iklim
5
5
5
5
jumlah
100
95
80
75



Tabel 2. lokasi banjarbaru



Nilai
keterangan
35
Karena pabrik mendekati pasar dan berada dekat dengan mal-mal
25
Biaya lebih murah, dekat dengan konsumen dan jalan mulus
10
Karena dikalsel tidak ada penyedia bahan bakunya
10
Tenaga kerja lebih berkualitas dengan pendidikan yang memadai
9
Terbukti dengan tidak sering nya mati lampu
5
Perubahan iklim dikalsel tidak begitu mencolok



Tabel 3. lokasi Amuntai



Nilai
keterangan
30
Lebih dekat pasar dan dekat dengan kaltim
20
Jalannya mulus namun masih ada jalan yang rusak
10
Karena dikalsel tidak ada penyedia bahan bakunya
8
Penduduk lebih banyak membuka usaha yang lain (usaha rumah tangga)
7
Karena masih merupakan desa jadi lebih sering mati lampu
5
Perubahan iklim dikalsel tidak begitu mencolok




Tabel 4. lokasi Batu licin


Nilai
keterangan
25
Lebih jauh dari pasar namun masih bisa ditempuh
20
Jalannya mulus namun masih ada jalan yang rusak
10
Karena dikalsel tidak ada penyedia bahan bakunya
7
Merupakan daerah yang baru dibangun
8
Dekat PLTA walau kadang-kadang masih sering mati lampu
5
Perubahan iklim dikalsel tidak begitu mencolok


Alasan :




Dari hasil penilaian lokasi A merupakan lokasi yang mendekati ideal karena dari segi pasar, lokasi A lebih mendekati pasar ketimbang lokasi B dan C karena lokasi A dekat dengan pusat perbelajaan dan pemerintahan  Kalimantan Selatan. Sedangkan lokasi B  dan C lumayan jauh, selain itu lokasi A lebih dekat dengan kalteng yang juga merupakan target pasar dari pabrik mie.
Lokasi B lebih dekat dengan kaltim jadi, lokasi B mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada lokasi C, karena kaltim juga merupakan salah satu target dari pabrik mie.
Dari segi bahan baku ketiga lokasi ini mempunyai nilai yang sama karena dikalsel tidak terdapat penyedia bahan baku untuk membuat mie, sehingga bahan baku tersebut diambil dari luar daerah.
Untuk pengangkutan, lokasi A lebih dekat dari pasar jadi biaya pengangkutan kepada konsumen lebih murah sehingga lokasi A mendapatkan nilai tertinggi berdasarkan pengangkutannya. Sedangkan untuk lokasi B dan C lokasi nya lebih jauh dari pasar sehingga biaya pengangkutannya lebih mahal selain itu jalan yang tidak mulus merupakan salah satu factor yang menyebabkan lokasi B dan C lebih rendah nilainya.
Dari segi tenaga listrik lokasi A juga memegang nilai yang tinggi karena di lokasi A banyak dibangun pabrik-pabrik lain dan tempat-teman instansi pemerintah sehingga pemasokan tenaga listrik di lokasi A lebih terjamin dari pada lokasi B dan C terbukti bahwa dilokasi A jarang mati lampu. Sedangkan lokasi C lebih tinggi nilainya karena lokasi C lebih dekat dengan pembangkit listrik namun di lokasi C lebih sering mati lampu daripada lokasi A.
Dari iklim ketiga lokasi tersebut mendapat nilai yang sama karena didaerah kalsel iklim nya dari satu lokasi ke lokasi lainnya perubahan iklimnya tidak begitu menonjol sehingga perbedaan spesifiknya tidak begitu berbeda.
Untuk tenaga kerja, pada lokasi Amendapat nilai lebih tinggi dibanding lokasi B dan C karena lokasi A merupakan perkotaan. Jadi lokasi A lebih banyak merekrut tenaga kerja yang lebih berpendidikan. Sedangkan lokasi B penduduknya banyak namun penduduk tersebut lebih banyak mengerjakan usaha lain. Untuk lokasi C karena penduduknya banyak yang dari pendatang dan daerah tersebut baru dibangunnsehingga kualitas tenaga kerja disana masih diragukan

Rosidah/E1F108025
Tugas : P3