Minggu, 10 Januari 2016

SKRIPSI "Proses Aktivasi Arang Aktif Tempurung Buah Karet dengan Variasi dan Jenis Konsentrasi Aktivator Kimia"

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan  mengandalkan komoditas penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan besar milik negara yang memiliki areal ratusan ribu hektar, tetapi juga diusahakan oleh perkebunan swasta dan perkebunan rakyat. Total luas perkebunan karet di Indonesia hingga saat ini berkisar  3 juta hektar lebih, terluas di dunia (Swadaya, 2008).
Tanaman karet tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah di wilayah Kalimantan Selatan. Tanaman Karet tidak hanya diusahakan oleh perkebunan negara, tetapi juga oleh perkebunan rakyat dan swasta. Kondisi dan luas lahan Kalimantan selatan yang memadai dan cocok untuk pertumbuhan tanaman karet menjadikan karet sebagai salah satu primadona usaha bagi warga di kalimantan selatan selain kelapa sawit. 
Pengembangan komoditas karet di Kalimantan Selatan relatif cukup pesat, pada tahun 2012 telah mencapai areal tanam seluas 135.862 ha. Terbagi dalam tiga pola pengusahaan yaitu Perkebunan Rakyat seluas 42.967 ha, Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) seluas 92.895 ha (BKPM, 2013).
Dari data di atas dapat diketahui bahwa perkembangan karet yang begitu pesat juga mengakibatkan buah dan lateks yang dihasilkan/diproduksi semakin meningkat. Semakin banyak buah yang dihasilkan, maka semakin banyak pula hasil sampingan yang dihasilkan yaitu berupa tempurung buah yang saat ini terbuang dan tidak termanfaatkan. Berdasarkan pengamatan, dalam satu hektar kebun karet terdapat ± 230 kg tempurung buah karet yang tidak termanfaatkan dalam sekali berbuah. Salah satu cara meningkatkan nilai tambah pada tempurung buah karet yaitu dengan mengolahnya menjadi arang aktif. Arang aktif dapat diolah dari bahan baku yang mengandung karbon seperti tulang, batu bara, sekam dan lain-lain.
Karbon aktif adalah karbon yang diproses sedemikian rupa sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian akan mempunyai daya jerap yang tinggi. Karbon aktif merupakan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga mempunyai jerap yang baik. Keaktifan daya menjerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah senyawa karbonnya yang berkisar antara 85% sampai 95% karbon bebas. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai daya jerap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan karbon aktif yang belum menjalani proses aktivasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas permukaan antara 300 sampai 2000 mg/g (Mifbakhuddin, 2010). 
Saat ini arang aktif telah banyak digunakan untuk produk-produk industri seperti industri kimia, makanan/minuman, farmasi, industri pemurnian gula dan gas, industri pengolahan pupuk dan pulp serta industri minyak dan lemak. Selain itu arang aktif juga dimanfaatkan sebagai bahan penjerap dan penjernih air untuk mengabsorbsi bau, warna, gas dan logam yang tak diinginkan. Dalam jumlah kecil, arang aktif juga bisa dimanfaatkan sebagai katalisator (LIPI, 1999).
 Perumusan Masalah
Tanaman karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan dalam bidang perekonomian. Hasil utama tanaman karet berupa lateks yang kemudian diperdagangkan baik dalam bentuk lateks segar, slab/koagulasi ataupun sit asap/sit angin yang merupakan bahan baku industri hilir. Hasil sampingan tanaman karet berupa kayu karet yang digunakan untuk bahan industri kayu serta biji karet yang sekarang banyak dimanfaatkan untuk minyak nabati ataupun bahan bakar biodiesel.
Hampir semua bagian dari tanaman karet dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai lebih, namun ternyata sampai saat ini potensi tanaman karet masih belum dimanfaatkan secara optimal seperti tempurung buah karet yang saat ini nyaris terbuang dan tak termanfaatkan. Salah satu cara meningkatkan nilai tambah pada tempurung buah karet yaitu dengan mengolahnya menjadi arang aktif yang mempunyai nilai jual.
Arang aktif yang mempunyai nilai jual adalah arang aktif yang memiliki kualitas dan daya jerap yang baik. Menurut Geuerro dan Reyes (1970), dalam Hendra (2007), salah satu cara untuk menaikkan aktivitas daya jerap arang aktif adalah dengan menggunakan bahan kimia seperti CaCl2, MgCl2, ZnCl2, KCl, NaCl dan H3PO4 serta garam mineral lainya. Dalam penelitian Pari dan Hendra (2006), untuk membuat arang aktif dengan kualitas terbaik dihasilkan dari arang aktif yang direndam dengan H3PO4 10% dengan waktu aktivasi 60 menit.
Mengacu pada beberapa hasil penelitian yang telah ada maka pada penelitian ini akan dikaji aktivasi arang aktif dengan menggunakan aktivator kimia ZnCl2, KOH dan H3PO4 dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 15% yang direndam selama 24 jam, sehingga akan diketahui kualitas daya jerap arang aktif yang diperoleh untuk pemanfaatan lebih lanjut. Pemanfaatan arang aktif dalam produk industri telah banyak diterapkan pada proses pemurnian pulp, industri obat, katalisator, pemurnian gas, penyaringan minyak makan dan lain-lain.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis dan konsentrasi bahan kimia aktivator yang terbaik dalam proses aktivasi sehingga dapat meningkatkan mutu arang aktif tempurung buah karet yang dihasilkan.
Hipotesis Penelitian
1.      Jenis dan konsentrasi aktivator kimia yang digunakan dapat mempengaruhi mutu arang aktif yang dihasilkan.
2.      Jenis dan konsentrasi aktivator kimia tertentu dapat menghasilkan mutu arang aktif terbaik.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah tempurung karet menjadi arang aktif sehingga dapat dimanfaatkan untuk proses pemurnian produk industri lebih lanjut.









MAKALAH "Senam SKJ 2004"

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pada saat ini olahraga merupakan kebutuhan yang dibutuhkan bagi semua orang. Bahkan sudah termasuk dalam pelajaran wajib di sekolah. Bukan hanya menyehatkan olahraga juga memberikan dampak positif yang banyak sekali bagi tubuh kita. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai berbagai macam olahraga. Salah satunya adalah senam. Senam merupakan olahraga yang banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Karena, pada saat kita senam kita menggerakan seluruh anggota tubuh kita. Mulai dari kepala, tangan, badan, kaki, otot, dsb. Senam juga telah diakui di dunia perolahragaan dan juga sudah di ikutkan di dalam acara-acara besar seperti SAE GAMES, ASIAN GAMES, bahkan OLIMPYADE. Sehingga tidak jarang anak kecil sudah di didik sejak dini dalam menekuni senam agar bisa menjadi pesenam yang handal. Tetapi senam bukan hanya bisa di buat lomba tapi juga di buat untuk kegiatan yang menyehatkan. Karena waktu kita melaksanakan senam otot-otot kita dipaksa untuk bekerja.
Di Indonesia, biasanya senam dilakukan secara massal dan diiringi dengan musik atau lagu berirama yang biasa disebut Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) Di dalam perjalanannya, senam SKJ telah banyak melalui revisi atau pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh para pakarnya guna menyempurnakan setiap gerakan-gerakan yang ada pada setiap versi senam itu sendiri. Senam skj sendiri di perkenalkan pada tahun 1984 dan terus berkembang sampai saat ini.
Salah satu senam SKJ yang cukup popular yaitu senam SKJ 2004. Senam SKJ 2004 berkembang sangat pesat dan menjadi agenda rutin setiap jum’at dilaksanakan oleh para karyawan dan pegawai dari berbagai instansi sampai saat ini. Namun dari perjalanan aktivitas senam kesegaran jasmani 2004, lahir pula jenis tarian yang bernama sajojo, kemudian terakhir muncul tarian poco-poco dengan irama lagu yang sangat menarik dan dinamis.

B.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan senam SKJ dan
C.     Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu agar menambah ilmu pengetahuan tentang senam SKJ bagi penulis serta pembaca pada umumnya, dan untuk menambah semangat serta motivasi pembaca untuk menggalakkan senam SKJ dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Senam
Senam berasal dari bahasa Inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “gymnos” melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Senam merupakan suatu cabang olah raga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.

B.     Sejarah Senam Di Indonesia
Pengetahuan tentang sejarah terkadang membosankan bila kita hanya melihat dongengnya saja. Tapi apabila anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya penuh dengan buah pikiran, kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang jahat, yang bermanfaat dan sebagainya, yang semuanya akan menambah wawasan pribadi anda yang tentu akan sangat berguna bagi anda sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dengan memahami sejarah senam sejak zaman kuno sampai sekarang, anda akan menghargai karya dan buah pikiran orang lain sebelum anda dan banyak di antaranya yang dapat anda jadikan contoh suri teladan dalam menjalankan tugas anda sehari-hari baik sebagai pendidik ataupun sebagai
 siswa.
Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport. Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

C.     Senam SKJ 2004
SKJ 2004 berkembang secara pesat dan menjadi agenda rutin setiap jum’at dilaksanakan oleh para karyawan dan pegawai dari berbagai instansi sampai saat ini. Namun dari perjalanan aktivitas senam kesegaran jasmani 2004, lahir pula jenis tarian yang bernama sajojo, kemudian terakhir muncul tarian poco-poco dengan irama lagu yang sangat menarik dan dinamis. Berdasarkan hasil pengamatan saat , SKJ 2004 yang teragenda setiap hari jum’at dilakukan para karyawan dan pegawai negeri dan swasta, secara kondisional belum dapat memberikan resppon terhadap peningkatan kesegaran jasmani seseorang. Hal ini disebabkan karena umumnya frekuensi aktivitas SKJ 2004 hanya dilaksanakan satu kali perminggu, dan intensitas pelaksanaannya tidak terukur sehingga membutuhkan suatu kajian secara ilmiah. Dengan mengkombinasikan antar intensitas latihan pada SKJ 2004 terhadap tingkat kesegaran jasmani seseorang.
Berikut ini adalah cara senam SKJ:

1)     LATIHAN SIKAP SIAP
a)     Badan tegap dengan bahu rileks. Kedua tangan lurus di samping badan serta pandangan lurus ke depan. Kedua aki lurus dengan tumit rapat serta ujung kaki menghadap serong.

2)      LATIHAN PEMANASAN
a)      Jalan di tempat
b)      Gerakan kepala. Menoleh ke kanan - kiri, menunduk - menengadah, serta gerakan memutar searah jarum jam dan sebaliknya
c)      Gerakan bahu
d)      Gerakan lengan dan punggung bagian atas
e)      Gerakan tekuk lengan, kaki bertumpu pada tumit
f)       Gerakan lengan, bahu, dada, tungkai
g)      Gerakan peregangan dinamis otot samping badan
h)      Gerakan peregangan statis

3)      LATIHAN GERAKAN PERALIHAN
a)      Gerakan jalan, tepuk tangan, maju – mundur

4)      LATIHAN GERAKAN INTI
a)      Gerakan meluruskan dan menekuk lengan
b)      Gerakan memanah, mengayun lengan, mengangkat kaki
c)      Gerakan meluruskan dan menarik lengan
d)      Gerakan koordinasi gerakan tangan dengan kaki
e)      Gerakan mambo (cha - cha)

5)      LATIHAN GERAKAN PEREGANGAN
a)      Gerakan peregangan dinamis
b)      Gerakan peregangan statis

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
“Senam adalah latihan jasmani / olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si penyusun”. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik.

DAFTAR PUSTAKA



MAKALAH "Keamanan Sistem Komputer"

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
 Perusahaan XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa peminjaman uang yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Dengan banyaknya anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia tentunya banyak data-data peminjam yang disimpan oleh perusahaan. Penyimpanan dan pengolahan data-data tersebut akan sangat merepotkan apabila dilakukan secara manual, misalnya seperti pencatatan di sebuah buku, sehingga menyebabkan keterlambatan pimpinan atas dalam mengambil sebuah keputusan, sebab pimpinan atas tidak cukup informasi yang mendukung dalam pengambilan keputusan misalnya karena jarak yang jauh. Selain itu data yang disimpan dan diolah secara manual sangat rentan mengalami kerusakan dan kehilangan data serta penyimpangan atau eror.
Hal itu menjadi sebuah alasan yang kuat bagi perusahaan XYZ untuk menerapkan sistem yang baik dalam penyimpanan dan pengolahan data pelanggan guna keberhasilan dan kelancaran proses kerja seluruh unit perusahaan yaitu dengan menerapkan sistem informasi yang baik menggunakan computer, dimana dengan adanya sistem informasi yang menggunakan media computer dapat mengurangi adanya kesalahan dan mempermudah sistem kinerja perusahaan, dimana perusahaan cabang dapat bertukar informasi data dengan cepat dengan perusahaan pusat.
Sistem informasi yang demikian dapat dibuat dengan berbasis web dan mobile application. Dengan adanya sistem informasi ini memang memudahkan, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat kebocoran data ataupun kehilangan data sehingga diperlukan adanya sebuah keamanan untuk sistem informasi yang telah diterapkan oleh perusahaan. Perlu disadari bahwa untuk mencapai suatu keamanan itu adalah suatu hal yang sangat mustahi Namun yang bisa dilakukan adalah untuk mengurangi gangguan keamanan tersebut.
Ada banyak cara mengamankan data atau informasi pada sebuah sistem. Pada umumnya pengamanan data dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu : penecegahan (presentif) dan pengobatan (recovery). Pencegahan dilakukan supaya data tidak rusak, hilang dan dicuri, sementara pengobatan dilakukan apabila data sudah terkena virus, sistem terkena worm, dan lubang keamanan sudah diexploitasi.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diuraikan di dalam proposal ini adalah :
1.        Apa yang dimaksud dengan keamanan sistem informasi?
2.        Bagaimana cara mengamankan data informasi pada suatu sistem?
3.        Keamanan apa saja yang harus ada pada sistem informasi berbasis web dan mobile application?

C.      Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan proposal ini adalah sebagai berikut :
1.        Mengetahui pengertian dari keamanan sistem informasi.
2.        Mengetahu cara mengamankan data informasi pada suatu sistem.
3.        Mengetahui keamanan yang harus ada pada sistem informasi berbasis web dan mobile application.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto,2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaanya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda tergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya. (Hanif Al Fatta, 2009:9)
Menurut Sutabri (2005:42), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

B.       Keamanan Komputer
Pengertian tentang keamanan komputer ini beragam-ragam, sebagai contoh dapat kita lihat beberapa defenisi keamanan komputer menurut para ahlinya, antara lain :
Menurut John D. Howard dalam bukunya “An Analysis of security incidents on the internet” menyatakan bahwa :Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Gollmann pada tahun 1999 dalam bukunya “Computer Security” menyatakan bahwa :Keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri dan deteksi terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam system komputer

C.      Keamanan Sistem Informasi
Sistem keamanan informasi (information security) memiliki empat tujuan yang sangat mendasar adalah :
a)        Kerahasiaan (Confidentiality).
Informasi pada sistem komputer terjamin kerahasiaannya, hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi,
keutuhan serta konsistensi data pada sistem tersebut tetap terjaga. Sehingga upaya orang-orang yang ingin
mencuri informasi tersebut akan sia-sia.
b)        Ketersediaan (Availability).
Menjamin pengguna yang sah untuk selalu dapat mengakses informasi dan sumberdaya yang diotorisasi. Untuk memastikan bahwa orang-orang yang memang berhak untuk mengakses informasi yang memang menjadi haknya.


c)        Integritas ( Integrity)
Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan aslinya, sehingga upaya orang lain
yang berusaha merubah data akan segera dapat diketahui.
d)       Penggunaan yang sah (Legitimate Use).
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak.

D.      Ancaman atau Serangan yang Sering Terjadi Pada Komputer
1.        Sniffing
Pembacaan data yang bukan tujuannya ini dikenal sebagai sniff. Program Sniffer yang digunakan adalah Network Monitor dari Distinct Corporation. Program ini merupakan versi trial yang berumur 10 hari. Di dalam komunikasi TCP/IP atau yang menggunakan model komunikasi 7 layer OSI, sebuah komputer akan mengirim data dengan alamat komputer tujuan. Pada sebuah LAN dengan topologi bus atau star dengan menggunakan hub yang tidak dapat melakukan switch (hub tersebut melakukan broadcast), setiap komputer dalam jaringan tersebut menerima data tersebut. Standarnya hanya komputer dengan alamat yang bersesuaian dengan alamat tujuanlah yang akan mengambil data tersebut. Tetapi pada saat snif, komputer dengan alamat bukan alamat tujuan tetap mengambil data tersebut. Dengan adanya sniffer ini, maka usaha untuk melakukan kriptografi dalam database (dalam hal ini login user dan password) akan sia-sia saja.

2.        Spoofing
Teknik Spoofing adalah pemalsuan alamat IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP attacker adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar network. Misalkan attacker mempunyai IP address 66.25.xx.xx ketika attacker melakukan serangan jenis ini maka network yang diserang akan menganggap IP attacker adalah bagian dari network-nya misal 192.xx.xx.x.
3.       Finger Exploit
Awal penggunaan finger exploit adalah untuk sharing informasi di antara pengguna dalam sebuah jaringan. Namun seiring berkembangnya tingkat kejahatan dalam dunia komputer, banyak terjadi salah penggunaan dari tools ini, karena melalui tools ini sistem keamanan sangat minim bahkan tidak ada sama sekali.

4.        Brute Force
Brute force adalah salah satu metode dalam penjebolan keamanan yang menggunakan password. Brute force adalah salah satu bagian dari password guessing, hanya saja bedanya adalah waktu yang dipakai dalam brute force lebih singkat dari password guessing karena metode brute force menggunakan beberapa tools cracking untuk mendapatkan password yang dicari.

5.        Password Cracking
Password cracking adalah metoda untuk melawan perlindungan password yang dienkripsi yang berada di dalam system. Dengan anggapan bahwa atacker telah masuk kedalam system, ia bisa saja mengubah kekuasaannya didalam system dengan cara meng crack password file menggunakan metode brute-force dictionary attack (mencocokan kata-kata yang berada dalam kamus dengan kata-kata yang dienkripsi dalam file password). Keberhasilan menggunakan cara ini bergantung pada kecepatan prosesor dan program yang dimiliki oleh attacker. Cara yang terbaik untuk menghindari serangan jenis ini adalah dengan memonitor kewenangan akses pada file.

6.        VIRUS
Virus komputer bisa diartikan sebagai suatu program komputer biasa. Tetapi memiliki perbedaan yang mendasar dengan program-program lainnya, yaitu virus dibuat untuk menulari program-program lainnya, mengubah, memanipulasinya bahkan sampai merusaknya.
Suatu program dapat disebut sebagai suatu virus apabila memenuhi minimal 5 kriteria berikut :
1.    Kemampuan untuk mendapatkan informasi
2.    Kemampuan untuk memeriksa suatu file
3.    Kemampuan untuk menggandakan diri dan menularkan diri
4.    Kemampuan melakukan manipulasi
5.    Kemampuan untuk menyembunyikan diri
BAB III
PEMBAHASAN
Seperti yang diketahui bahwa sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, khususnya perusahaan besar yang mampu melayani dan memberikan informasi terbaik kepada para pelangannya. Sistem informasi merupakan sekumpulan data yang terorganisasi yang bertujuan memberikan informasi bagi pengambil keputusan ataupun orang lain. Didalam sistem informasi perusahaan XYZ yang bergerak di bidang jasa peminjaman uang, hal ini menjadi sangat penting. Sebab semua data para peminjam, jumlah uang pinjaman, serta pengembalian uang pinjaman tersimpan di dalam sebuah sistem informasi tersebut. Informasi peminjam (klien) tidak boleh bocor kepada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan maupun pihak peminjam sendiri (klien). Untuk itu perlu adanya keamanan pada sistem informasi perusahaan XYZ.
Ada banyak cara mengamankan data atau informasi pada sebuah sistem. Pada umumnya pengamanan data dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu : penecegahan (presentif) dan pengobatan (recovery).
1.    Pengendalian akses.
Pengendalian akses dapat dicapai dengan tiga langkah, yaitu:
a)    Identifikasi pemakai (user identification).
Mula-mula pemakai mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menyediakan sesuatu yang diketahuinya, seperti kata sandi atau password. Identifikasi tersebut dapat mencakup lokasi pemakai, seperti titik masuk jaringan dan hak akses telepon.
b)    Pembuktian keaslian pemakai (user authentication).
Setelah melewati identifikasi pertama, pemakai dapat membuktikan hak akses dengan menyediakan sesuatu yang ia punya, seperti kartu id (smart card, token dan identification chip), tanda tangan, suara atau pola ucapan.
c)    Otorisasi pemakai (user authorization).
Setelah melewati pemeriksaan identifikasi dan pembuktian keaslian, maka orang tersebut dapat diberi hak wewenang untuk mengakses dan melakukan perubahan dari suatu file atau data.
2.    Memantau adanya serangan pada sistem.
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya penyusup yang masuk kedalam sistem (intruder) atau adanya serangan (attack) dari hacker. sistem ini biasa disebut “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu admin melalui e-mail atau melalui mekanisme lain. Terdapat berbagai cara untuk memantau adanya penyusup. Ada yang bersifat aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan melakukan pemantauan pada logfile.
3.    Penggunaan enkripsi .
Salah satu mekanisme untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan menggunakan teknologi enkripsi data. Data-data yang dikirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
Sistem informasi pada perusahaan XYZ ini berbasis web dan mobile application. Hal ini tujukan agar seluruh unit cabang perusahaan XYZ dapat mengakses seluruh data peminjam (klien) dari seluruh kota, sehingga meski jarak antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya cukup jauh namun masih dapat bertukar informasi secara cepat dan peminjam (klien) dapat melakukan pembayaran dimanapun mereka berada.
Perusahaan XYZ juga menawarkan jasa mobile application dimana hal ini ditujukan agar memudahkan para peminjam (klien) dalam mengetahui informasi peminjaman dan pembayaran angsuran secara online dengan pembayaran melalui rekening bank dimanapun dan kapanpun, tidak terbatas jarak dan waktu. Setiap peminjam (klien) memiliki suatu akun masing-masing yang menyimpan seluruh data informasi tentang peminjam (klien) tersebut, sehingga bagi pelanggan yang ingin mengakses atau mengetahui data informasi tersebut harus melakukan login terlebih dahulu. Login merupakan suatu proses untuk mengakses data atau informasi dari suatu computer atau aplikasi dengan memasukkan identitas dari akun peminjam (klien) beserta kata sandi (password) yang telah ditentukan pada waktu pertama kali membikin akun. Dalam hal ini peminjam hanya bisa membuat akun apabila melakukan peminjaman untuk yang pertama kali pada perusahaan XYZ.
Untuk melakukan login ke dalam mobile aplikasi biasanya membutuhkan sebuah akun dan kata sandi, dimana akun dan kata sandi tersebut saling terkait atau berpasangan, sehingga mampu mencegah kebocoran data dan penggunaan informasi dari orang yang tidak bertanggung jawab. Penggunaan Kata sandi (password) merupakan salah satu metode pengamanan sistem informasi di dalam mobile application. Selain menggunakan kata sandi (password) metode pengamanan yang sering digunakan untuk mobile application adalah berupa kode PIN (nomor PIN) yang fungsinya hamir mirip dengan kata sandi (password) namun hanya berupa angka.
Keamanan pada sistem informasi berbasis web juga dapat dilakukan dengan penerapan kata sandi (password), namun penggunaan kata sandi saja tidak cukup. Perlu ada tambahan sistem kemananan, maka diperlukan beberapa enskripsi guna membuat pesan, data maupun informasi tidak dapat dapat dibaca atau dimengerti sembarang orang. sistem login akun dapat diperbaiki dengan penerapan teknologi enkripsi HMAC MD5 dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP). Challenge dibangkitkan oleh server secara acak dan digunakan sebagai kunci dalam proses enkripsi HMAC MD5. Dengan penggunaan challenge kata sandi yang dikirim berupa nilai hash akan selalu berbeda pada tiap sesi. Javascript di sisi klien digunakan untuk melakukan enkripsi sehingga data sebelum dikirim ke server sudah dalam keadaan terenkripsi.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Keamanaan sistem informasi adalah untuk melindungi informasi-informasi penting guna mencegah terjadinya serangan terhadap sistem informasi tersebut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat meinimbulkan kerugian. Ada banyak cara mengamankan data atau informasi pada sebuah sistem. Pada umumnya pengamanan data dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu : pencegahan (presentif) dan pengobatan (recovery).
Keamanan sistem informasi berbasis mobile application dapat berupa penggunaan kata sandi (pasword) atau pin guna mendeteksi kebenaran kepemilikan akun yang berisi informasi-informasi penting bagi si pemilik akun sehingga kebocoran data dapat dicegah. Sedangkan keamanan sistem informasi berbasis web dapat dilakukan dengan penggunaan beberapan eknskripsi serta penerapan teknologi enkripsi HMAC MD5 dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP).


DAFTAR PUSTAKA

Kodrat Imam, S. 2009. Analisis Keamanan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Paryati. 2008. Keamanan Sistem Informasi. Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta

Widiana, dkk.  2013.  Sistem Informasi Simpan Pinjam Dan Perkreditan Koperasi Studi Kasus Smk Negeri 1 Surabaya Menggunakan Jsp. Institut Teknologi Sepuluh Nopember