Senin, 31 Desember 2018

TUTORIAL CEPAT MAHIR COREL DRAW







Martapura, Desember 2018
Rosidah Albana

Cover @RossyBlackmonster

Corel  Draw merupakan sebuah sofware pengolah grafis berbasis vektor yang telah dikenal banyak orang yang berkecimpung di dunia desain grafis. Salah satu keunggulan Corel Draw dibanding sofware pengolah grafis yang lain ialah terletak pada kemudahan dan kesederhanaan dalam pengoprasiannya. Dengan sofware ini, para ahli desain grafis tidak perlu khawatir, sebab Corel Draw mampu membuat layout-layout sederhana hingga desain yang sangat rumit sekalipun. Dengan kata lain, sofware ini juga cocok bagi para pemula yang baru saja berkecimpung di dunia desain grafis, sebab karena kemudahan pengoperasiannya.

Tutorial ini sengaja penulis hadirkan bagi para pemula agar memudahkan dalam mendesain suatu obyek. Pembahasan yang disajikan cukup singkat, padat dan jelas yang disertai dengan gambar-gambar pendukung untuk memudahkan dalam pemahaman. Semoga dengan adanya tutorial ini dapat membantu dan bermanfaat para pemula dalam mengembang diri di dunia desain grafis.

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENGENALAN KOMPONEN COREL DRAW 1
MEMBUKA, MENUTUP, DAN MENYIMPAN LEMBAR KERJA COREL DRAW 11
12 TUTORIAL CEPAT MAHIR COREL DRAW 17
MEMBUAT LOGO KATON MULYO 17
MEMBUAT LOGO LECKEREI 21
PENGGUNAAN EFEK BLENDING I 23
PENGGUNAAN EFEK BLENDING II 25
PENGGUNAAN EFEK BLENDING III 27
MEMBUAT LOGO PON OLAHRAGA 29
MEMBUAT LOGO PERTAMINA 31
MEMBUAT TEXT DESAIN GRAFIS 33
MEMBUAT TEXT ANZI 36
MEMBUAT TEXT CLIP 39
MEMBUAT TEXT RAMADHAN 43
MEMBUAT LABEL VCD ATAU DVD 45

Saat pertama kali kita membuka lembar kerja Corel Draw, baik itu versi 12 (X2) sampai dengan Versi Corel Draw X6, maka akan muncul tampilan dalam bentuk tab yang berisi menu-menu perintah dalam menjalankan program Corel Draw.

Adapun Tab menu utama terdiri atas menu File, Edit, View, Layout, Arrange, Effect, Bitmaps, Text, Tools, Windows dan Help. Tab Menu tersebut menjadi tampilan dasar bagi Corel Draw Versi X2, X3, X4, X5 dan X6 sedangkan pada versi Corel Draw X7 dan X8 tampilan tab menu Arrange berubah menjadi tab menu Object, akan tetapi fungsi-fungsi ikon di dalamnya tetaplah sama, hanyasanya berubah nama.

Pada tiap versi Corel Draw yang dirilis pada hakekatnya, sama. Yaitu Tab menu yang disajikan memiliki fungsi dan kegunaan yang sama, namun setiap Versi baru yang dirilis memiliki fungsi-fungsi tambahan guna  memudahkan dalam penggunaan Corel Draw. Adapun tampilan lembar kerja Corel Draw X2, X3, X4, X5 dan X6 dapat dilihat di bawah ini :


Untuk tutorial selengkapnya dapat di download di
https://drive.google.com/file/d/1JCf8WEmIhoBq2TE-bacsl7-MEuqfl0Vy/view?usp=drivesdk

Sabtu, 24 November 2018

Tutorial photoshop mengubah foto menjadi sketsa kartun

Kali ini penulis akan membagikan tutorial cara membuat gambar bitmap menjadi gambar sketsa menggunakan Adobe Photoshop. Untuk pembuatan gambar sketsa ini dapat digunakan pada Adobe Photoshop dengan versi apapun, dan di sini penulis menggunakan Adobe Photoshop CS3.

Pertama – tama sisipkan gambar yang ingin dibuat sketsa dengan cara klik menu File, Klik Open, Pilih tempat penyimpanan gambar yang akan dibuat sketsa, kemudian klik open.





Klik kanan pada background yang ada di panel layer, kemudian pilih duplicate layer untuk menduplikat gambar (menggandakan gambar) seperti gambar di bawah ini.








Klik layer yang telah diduplicate (Layer 1), kemudian klik image, pilih adjustment dan klik Desaturate.




Lakukan perintah tersebut di atas hingga layer 1 berubah seperti gambar di bawah ini. Setelah itu pilih style warna menjadi color pada panel layer.




Duplicate layer 1 (Ctrl + j) hingga muncul layer 1 copy. Klik layer 1 copy tersebut kemudian pilih image, klik adjustment dan pilih invert.




Ganti style warna layer 1 copy menjadi Color Dodge pada panel layer sehingga tampilan berubah seperti gambar di bawah ini.







Masih pada layer 1 copy, klik menu filter dan pilih other dan klik minimum sampai muncul box perintah. Atur radius sesuai yang diinginkan pada box perintah tersebut hingga layer 1 copy berubah menjadi sketsa yang diinginkan.



Sabtu, 27 Oktober 2018

MAKALAH TARI JAPIN KUALA

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup Negara Kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai Negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonimis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukkan Indonesia, menjelaskan bahwa, “Secara garis besar perkembangan seni pertunjukkan Indonesia tradisional dangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing). Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukkan tradisional Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup Negara Kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukkan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Seni tari suku banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan istana (keraton), dan seni tari dikembangkan oleh rakyat. Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman hindu, namun gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Contohnya, gerakan-gerakan tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan adab islam mengalami sedikit perubahan. Tari Japin Kuala adalah salah satu Tari Tradisional daerah Kalimantan Selatan. Tari ini menceritakan masyarakat tentang pergaulan muda - mudi di daerah pesisir yang maka masyarakat yang mana para muda – mudi  ini tetap menjaga kaidah-kaidah agama khususnya Agama Islam.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat dirincikan dalam beberapa point berikut :
Untuk mengetahui pengertian dari Tari Japin Kuala
Untuk mengetahui gerakan – gerakan di dalam tari japing kuala

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu :
Apa yang dimaksud dengan Tari Japin Kuala?
Bagaimana gerakan – gerakan tari yang ada di dalam Tari Japin Kuala?


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Tari Japin Kuala
Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya penari dan “Al-Zapin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian ini adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin diperkenalkan di Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada tahun 1950-an dan 1960-an terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.
Zapin masuk ke nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13 Masehi. Para pedagang dari Arab dan Gujarat yang datang bersama para ulama dan senimannya, menelusuri pesisir nusantara. Diantara mereka ada yang tinggal menetap ditempat yang diminati, dan ada pula yang kembali dinegeri mereka setelah perdagangan mereka usai. Bagi yang menetap kemudian mernikahi penduduk setempat dan berketurunan hingga kini.
Zapin, salah satu dari kesenian yang dibawah para pendatang tersebut kemudian berkembang dikalangan masyarakat pemeluk agama Islam. Sekarang kita dapat menemukan Zapin hampir diseluruh pesisir Nusantara, seperti : pesisir timur Sumatra Utara, Riau dan Kepulauannya, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, pesisir utara – timur dan selatan Jawa, Nagara, Mataram, Sumbawa, Maumere, Seluruh Pesisr Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Ternate, dan Ambon. Sedangkan dinegara tetangga terdapat di Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.
Di Nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang mengalami perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat turunan Arab. Jenis kedua adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal, dan disesuaikan dengan lingkungan masyarakatnya. Kalau zapin Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka zapin Melayu sangat beragam dalam gayanya. Begitu pula sebutan untuk tari tersebut tergantung dari bahasa atau dialeg lokal dimana dia tumbuh dan berkembang. Sebutan zapin umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan Bedana terdapat di Lampung, sedangkan di Jawa umumnya menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung member nama jepin, di Sulawesi disebut jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen. Semenatara di Nusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.
Seiring masuknya agama Islam ke Tanah Banjar pada abad XV yakni Kerajaan Banjar masuk Islam, berkembang pula kesenian Islam seperti tari Japin. Tari Japin ini begitu digemari oleh masyarakat Banjar terutama daerah pesisir Sungai Martapura. Lambat laun menyebar ke daerah Banjar Hulu yaitu daerah Hulu Sungai. Japin mengalami perkembangan menjadi beberapa macam Japin seperti Japin Kuala, Japin Sisit, Japin Anak Delapan, Japin Rantawan dan sebagainya. Walaupun Japin bermacam – macam namun ciri khas Japin tidak hilang seperti gerak dasar step 4, tahtul, sisit dan lain – lain.
Mengapa Tarian ini dinamakan Tari Japin Kuala ? Sebab Tari Japin ini berasal atau tumbuh dan berkembang di daerah pesisir Sungai Martapura atau sering dinamakan daerah kuala. Tari Japin Kuala merupakan tari pergaulan muda – mudi di daerah Banjar, yang melukiskan rasa eratnya tali silaturrahmi dan persaudaraan. Tarian ini sangat disukai oleh muda-mudi Tanah Banjar karena disamping untuk mengekspresikan kegembiraan dalam suatu acara, tak jarang pula Tari Japin merupakan media untuk mencari jodoh. Walaupun tarian ini adalah tarian pergaulan namun masih memegang norma - norma agama Islam.
Japin memang sudah cukup lama dikenal masyarakat Banjar seiring masuknya agama Islam. Sayang sekali Kalsel yang terkenal agamis malah tidak melestarikan salah satu seni Islam tersebut. Gerak dasar tahtul, sisit dan step 4 memang sudah menjadi dasar gerak tari bermula dari daerah pesisir seperti Sungai Martapura. Banyak unsur disampaikan dari sebuah tarian bila mengambil makna terkandung. Pesan moral ada di dalam tarian Japin. Bila dibawakan muda-mudi bisa menjadi ajang silarutahmi dan persaudaraan seperti tergambar di Japin Kuala. Japin tidak jarang pula dihadirkan dalam berbagai acara, termasuk pernikahan. Keunikan dengan iringan layaknya musik panting menjadi sesuatu yang membuat pengunjung acara terpukau.

Gerakan – Gerakan dalam Tari Japin Kuala
Tari japin termasuk tari pergaulan muda mudi yang menggambarkan romantika pergaulan remaja  di daerah pesisiran Kalimantan selatan, namun masih tetap dibatasi oleh norma-norma agama dan adat. Biasanya dipentaskan pada saat upacara perkawinan dan malam-malam hiburan, bisa juga pada siang hari. Tari ini terdiri dari beberapa ragam gerak pokok seperti langkah empat sisit, macus, susun sirih dan tahtul dan lain-lain. Dan diringi dengan lagu-lagu japin.
Alat-alat music pengiring biasanya terdiri dari gambus, biola, suling, babun, gung, katipung 4, dengan fungsi pangkih, peningkah, penggulung dan pengiring.
Adapun gerakan tari japing kuala adalah sebagai berikut :
Jalan step 4 menghadap kedepan
Berhadapan Maju Mundur 2x8
Maju 2x4
Mundur 1x4
Maju 1x4 balik kiri
Maju 2x4
Mundur 1x4
Maju 1x4 balik kiri
Maju mundur 2x 8
Maju tahtul (di ulang 2x)
Maju mundur hadap kiri sisit kanan kiri, hadap kanan Maju balik kiri
Diulang kembali ragam ke 11
Ditempat step 4 2x8
Maju mundur 2x8
Maju tahtul (di ulang 2x)
Maju balik kanan, hadap kanan, maju balik kiri
Diulang kembali ragam ke 16
Zikzak (2x) sisit kanan balik kanan
Diulang kembali ragam ke 18
Maju mundur 2x8
Maju, persembahan mundur ke kanan
Maju mundur 1x8
Maju, persembahan mundur ke kiri
Maju, persembahan mundur ke kanan
Maju, persembahan mundur ke kiri
Ditempat 2x8
Hadap depan, step 4 ditempat 2x8
Persembahan maju mundur 3x8
Ditempat 2x8
Jalan step 4 finis



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Adapun hal yang dapat penulis simpulkan di dalam penulisan makalah ini yaitu bahwa Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya penari dan “Al-Zapin” yang artinya gerak kaki. Zapin masuk ke nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13 Masehi. Di Nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang mengalami perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat turunan Arab. Jenis kedua adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal, dan disesuaikan dengan lingkungan masyarakatnya.
Seiring masuknya agama Islam ke Tanah Banjar pada abad XV yakni Kerajaan Banjar masuk Islam, berkembang pula kesenian Islam seperti tari Japin. Japin mengalami perkembangan menjadi beberapa macam Japin seperti Japin Kuala, Japin Sisit, Japin Anak Delapan, Japin Rantawan dan sebagainya. Tari Japin Kuala berasal atau tumbuh dan berkembang di daerah pesisir Sungai Martapura atau sering dinamakan daerah kuala. Tari Japin Kuala merupakan tari pergaulan muda – mudi di daerah Banjar, yang melukiskan rasa eratnya tali silaturrahmi dan persaudaraan.
Tari ini terdiri dari beberapa ragam gerak pokok seperti langkah empat sisit, macus, susun sirih dan tahtul dan lain-lain.  Gerak dasar tahtul, sisit dan step 4 memang sudah menjadi dasar gerak tari bermula dari daerah pesisir seperti Sungai Martapura dan biasanya tari ini diringi dengan lagu-lagu japin. Alat-alat music pengiring yang sering digunakan terdiri dari gambus, biola, suling, babun, gung, katipung 4, dengan fungsi pangkih, peningkah, penggulung dan pengiring.


Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan ialah hendaknya kesenian – kesenian budaya banjar, khususnya tari japin kuala ini tetap dilestarikan dan dibudidayakan sehingga masyarakat lebih mengenal dan tergerak untuk melestarikan tari ini sehingga nantinya dapat diwariskan kepada anak cucuk generasi penerusi suku banjar. Salah satu upaya melestarikannya ialah dengan membuat informasi – informasi terkait dengan sejarah dan seluk beluk tari japin kuala sehingga menambah wawasan bagi para masyarakat, khusunya para pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

http://gilangrahmtul.blogspot.co.id/2016/04/sejarah-dan-asal-usul-tari zapin.html. Diakses tanggal 23 April 2018.
http://kambangtigarun-kasela.blogspot.co.id/2013/10/dasar-dan-gaya-tari-daerah-kalimantan.html. Diakses tanggal 23 April 2018.
http://ansepadang.blogspot.co.id/2008/05/tari-jepen-japin-kuala.html. Diakses tanggal 23 April 2018.
https://herykita.wordpress.com/2013/11/22/bajapin/. Diakses tanggal 23 April 2018.
http://nadasyahreza.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 23 April 2018.

Jumat, 19 Oktober 2018

CERITA RAKYAT PROVINSI SULAWESI UTARA SIGARLAKI DAN LIMBAT



Dahulu, di daerah Tondano, hiduplah seseorang pemburu perkasa yang bernama Sigarlaki. Ia terkenal memiliki keterampilan menombak. Sesulit apa pun sasarannya, dapat ia tombak dengan tepat. Sigarlaki memiliki pelayan yang sangat setia, bernama Limbat. Jika Sigarlaki menyuruhnya melakukan sesuatu, pasti dapat ia kerjakan dengan baik. Pendek kata, ia menjadi orang kepercayaan Sigarlaki.
Pada suatu hari, mereka berburu ke hutan. Namun hasil penangkapan kali ini tidak seperti biasanya. Sudah lama mereka berburu, tidak ada seekor binatang pun yang tampak. Ia begitu kesal dengan kenyatan itu. Kekesalannya semakin memuncak tatkala Limbat melaporkan bahwa daging persedian mereka di rumah hilang dicuri orang.
Alih-alih mencoba melakukan penyelidikan, singgarlaki malah menuduh Limbat sebagai pencurinya. Dituduh sebagai pencuri Limbat pun merasa sakit hati.
Limbat sebagai tertuduh harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Singarlaki membuat aturan main sendiri. Ia akan menamcapkan tombaknya ke dasar kolam, kemudian ia menyuruh Limbat menyelam ke dasar kolam itu. Kalau tombak itu lebih cepat muncul ke permukaan, artinya Limbat tidak mencuri. Namun bila Limbat yang duluan keluar dari kolam berarti ia pencurinya. Timbul rasa takut dalam diri Limbat mendengar aturan yang aneh itu. Namun ia harus menjaga kehormatan diri. Lalu ia menyelam secepat tombak Sigarlaki menghujam dasar kolam.
Namun ada kejadian aneh. Belum lama Sigarlaki menancapkan tombak seekor babi hutan minum di kolam. Ditariknya kembali tombak dan diarahkan kea rah babi hutan itu. Sayang tombak itu tidak mengenai sasaran. Sesuai aturan Sigarlaki, seharusnya Limbat bebas dari segala tuduhan. Namun Sigarlaki meminta pembuktian ulang.
Limbat sebenarnya keberatan dengan hal tersebut, tapi apalah daya, ia hanya seorang pelayan. Ketika Sigarlaki menancapkan tombaknya ke kolam, seekor kepiting besar menggigit kakinya. Ia berteriak kesakitan dan dengan sepontan tombak diangkatnya. Akhirnya Limbat bebas dari segala tuduhan. Sigarlaki tidak dapat mengulanginya lagi. Kakinya terlukan digigit kepiting besar. Itulah balsan bagi orang yang mudah menuduh orang lain melakukan kejahatan.          

CERITA RAKYAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA KERA DAN AYAM


Pada zaman dahulu, ada dongeng menarik tentang persahabatan antara kera dan ayam. Nampaknya mereka selalu rukun dan damai. Tapi, kenyataannya tidaklah demikian. Setelah sekian lama mereka bersahabat, barulah kelihatan kelakuan buruk si kera.
“Hai, Ayam, sahabatku,” panggil kera. “Sore-sore begini enaknya kita jalan-jalan. Maukah kau pergi bersamaku?”
“Memang kita mau pergi kemana?” tanya ayam.
“Aku akan mengajakmu ke hutan, tempat aku biasa bermain.  Di sana tempatnya indah. Pasti kamu suka!” ujar si kera seraya membujuk.
Ayam tertarik dengan ajakan si kera. Tanpa rasa curiga, Ia mengikuti kera untuk berjalan – jalan di hutan. Hari semakin gelap, perut kera mulai meronta-ronta minta diisi. Saat itulah timbul niat busuk kera untuk mencelakai ayam.
“Hehehe … untuk apa aku susah-susah mencari makanan. Di depanku saja sudah ada makanan yang lezat,” pikir kera.
Dilihatnya ayam Nampak kebingungan masuk ke dalam hutan. Ayam itu tampak besar dan segar. Kera berpikir, jika ayam hendak dimakannya, lebih baik jika tanpa bulu. Oleh karena itu, ia hendak mencabuti bulu ayam terlebih dahulu.
Ayam dan kera semakin jauh masuk ke dalam h utan. Saat itu hari makin gelap, kera pun melaksanakan niatnya. Ia segera menangkap ayam. Ayam tampak terkejut melihat kelakuan kera. Kera yang jahat itu kemudian mencabuti bulu-bulu si ayam. dengan sekuat tenaga, ayam meronta-ronta. Ayam mencoba lari dari cengkeraman si kera. Setelah berusaha keras tanoa mengenai lelah, ayam melarikan diri berhasil. Ayam berlari sekencang-kencangnya keluar dari hutan.
Setelah sekian lama Ayam berlari, tibalah ia di rumah sahabatnya yang lain. Ayam tiba di rumah kepiting. Kepiting yang melihat ayam tampak kelelahan membuatnya penasaran. Ia pun bertanya, “Wahai Ayam, apa gerangnan yang terjadi denganmu? Mengapa napasmu terengah-engah? Bulu-bulumu rontok semua?” tanya kepiting.
“Oh Kepiting, aku dicelakai oleh sahabatku sendiri si kera. Ia masih hendak memakanku,” jawab ayam dengan napasnya yang masih tengah-engah.
“Kurang ajar! Betapa teganya kera berbuat seperti ini kepadamu,” ucap kepiting tidak percaya.
“Memang kurang ajar tega-teganya dia punya niat jahat seperti itu!” sahut Ayam.
“Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kera harus kita beri pelajaran! ucap kepiting dengan geram. Ayam dan kepiting kemudian mengatur siasat untuk memberi pelajaran kepada si kera. Beberapa bulan kemudian setelah bulu-bulu ditubuh ayam telah, kepiting dan ayam menemui keras. Ayam masih tampak ketakutan melihat si kera.

CERITA RAKYAT PROVINSI SULAWESI TENGAH ASAL MULA IKAN DUYUNG

Dahulu, hiduplah pasangan suami istri dengan tiga anak yang masih kecil. Pagi itu mereka makan nasi dengan ikan. Masing – masing memperoleh bagiannya. Ikan yang dihidangkan rupanya tidak habis. Sebelum berangkat ke kebun, si suami berpesan kepada istrinya. “Bu tolong simpan ikan yang tersisa untuk makan nanti sore.”
“Baik, Pak.” jawab si istri. Pada siang harinya, si istri dan ketiga anaknya makan siang bersama. Tib-tiba si bungsu menangis, ingin ikan yang disimpan di lemari. Dengan sabar, ia mencoba memberi pengertian. “Nak, ikan itu untuk makan ayah nanti sore.” Entah apa yang terjadi, si bungsu malah menangis sekeras-kerasnya. Akhirnya, sisa ikan itu diberikan kepada si bungsu. Seketika itu juga, tangisannya tak terdengar lagi.
Bekerja seharian membuat si ayah begitu lapar dan lelahnya. Terbayang olehnya, ia makan sore dengan ikan. Dengan cekatan, si Ibu menghidangkan makanan. Namun si ayah tidak melihat sisa ikan tadi pagi. Raut mukanya langsung berubah masam.
“Bu, mana sisa ikan tadi pagi?” tanya si ayah. “Maaf, Yah. Si bungsu ketika makan siang menangis, ingin makan dengan ikan,” kata sang ibu.
Akan tetapi bukannya mengerti dengan watak anak bungsunya, ia malah terlihat begitu marah. Saat itu juga, istrinya dipaksa mencari ikan di laut. ‘ibu tidak boleh pulang ke rumah sampai mencapat ikan yang banyak, sebagai pengganti ikan yang dimakan si bungsu,” kata suaminya tanpa belas kasihan. Si ibu pergi dengan rasa sedih dan sakit hati. Ia begitu berat meninggalkan ketiga anaknya, khususnya si bungsu yang masih menyusui.
Sudah lama si ibu tidak kembali ke rumah. Ketiga anak yang masih kecil itu merindukan ibunya. Mereka mencari ibunya ke pinggir laut. Terus saja mereka memanggil-manggil ibunya. Proses pencarian hampir mustahil, karena tidak ada seorang pun ada di situ. Sungguh ajaib, si ibu tiba – tiba muncul dari laut. Dihampirinya si bungsu dan segera disusuinya. Si ibu berpesan agar mereka kembali ke rumah. Kata si ibu, tidak lama lagi ia akan pulang. Mereka patuhi perintah ibunya dan segera pulang. Semalaman mereka menunggu si ibu. Namun, si ibu tak juga kunjung datang. Kecemasan terhadap nasib si ibu. Namun, si ibu tak juga kunjung datang. Kecemasan terhadap nasib si ibu membuat mereka kembali ke laut keesokan harinya.
“Bu, pulanglah ke rumah…! Si Bungsu ingin menyusui ujar si sulung ketika tiba dipinggir laut.
Ibu mereka pun muncul dari laut. Lalu, si ibu menyusui si Bungsu. Barulah kelihatan ada sesuatu yang berubah dengan tubuh ibu. Ada sisik disekujur tubuhnya. Rasa suka cita sirna, berganti rasa ragu dan takut.
“Sini bungsu, ibu akan menyusuimu,” bujuk si ibu. “Tidak!” Kau bukan ibuku!” tukas si bungsu. “Aku adalah ibu kalian, anak-anakku!”
“Bukan! Kau bukan ibu kami!” jawab si sulung sambil menarik adik-adiknya meninggalkan tepi laut. Mereka pun terus menyusuri pantai tanpa tujuan yang jelas. Tiap kali mereka memanggil si ibu, tiap itu pula muncul si ibu dengan tubuhnya yang disesaki sisik ikan. Akhirnya, ibu itu menjadi ikan duyung. Separuh tubuhnya berwujud manusia dan separuhnya lagi berwujud ikan.

CERITA RAKYAT PROVINSI SULAWESI SELATAN PUTRI TADAMPALIK


Dahulu di Sulawesi Selatan ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Luwu. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja bernama La Busatana Datu Maongge dan sering dipanggil Datu Luwu. Ia sangat arif bijaksana, dan gagah berani. Karenanya, rakyat di negeri itu hidup makmur.
Datu Luwu memiliki seorang putri yang sangat cantik dan ramah. Namanya Putri Tandampalik. Kecantikan dan budi pekertinya yang sangat baik membuat ia dikenal hingga kepelosok negeri. Kabar ini pun terdengar sampai ke telinga Raja Bone. Raja Bone memiliki seorang putra yang gagah dan tampan. Meskipun seorang putra mahkota, tutur katanya baik dan sopan. Raja Bone bermaksud meminang Putri Tandampalik untuk putranya. Ia mengutus rombongan perwiranya menuju kerajaan Luwu.
Mendengar kabar akan datang utusan dari Bone untuk meminang putrinya, Datu Luwu sangat bingung. Setiap, hari, ia gelisah memikirkan pinangan itu. Menurut adat Luwu, seorang putri dari Luwu tidak boleh menikah dengan lelaki di luar sukunya. Akan tetapi, jika ia menolak pinangan itu pasti akan terjadi peperangan dahsyat.
“Baiklah. Aku akan menerima pinangan itu. Biar aku saja yang dikutuk oleh Dewa asalkan rakyatku tidak menderita,” ucapnya dalam hati.
Beberapa hari kemudian, datang utusan dari Kerajaan Bone untuk meminang Putri Tandampalik. Mereka datang dengan sangat sopan dan ramah. Tidak ada rombongan prajurit yang datang ataupun armada perang di pelabuhan seperti yang diperkirakan sebelumnya. Datu Luwu menyambutnya dengan ramah. Setelah mereka mengutarakan maksudnya, Datu Lawu tidak langsung menjawab pinangan itu. Utusan Raja Bone memahami hal itu. Mereka akhirnya kembali ke Bone.
Sungguh aneh. Keesokan hari, Putri Tandampalik jatuh sakit. Sekujur tubuhnya mengeluarkan cairan kental menjijikkan yang berbau anyir. Para Tabib istana tidak sanggup menyembuhkan Putri Tadampalik. Semakin hari penyakit Putri Tandampalik semakin parah. Jika tidak segera diasingkan, rakyat Luwu pasti akan tertular.
Datu Luwu pusing dibuatnya. Ia berpikir keras. Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya ia mendapatkan cara agar rakyatnya tidak tertular penyakit putrinya. Putri Tandampalik harus diasingkan keluar dari Negeri Luwu. Hanya itu cara yang tepat, walau berat dan hancur rasanya hati Datu Luwu melepas putrinya. Pergilah Putri Tandampalik ke pengasingan didampingi oleh pengikut setianya. Sebelum pergi, Datu Lawu memberikan sebilah keris pusaka.

CERITA RAKYAT PROVINSI SULAWESI BARAT SAWERI GADING

Al kisah, ada seorang Raja keturunan Raja Langit bernama La Tiuleng. Ia diberi gelar Batara Lattu. Ia dikaruniai dua anak kembar, yaitu seorang anak laki –laki yang diberi nama Lawe atau La Madukelleng namun lebih dikenal dengan SEBUTAN Sawerigading. Sedang saudara perempuannya bernama We Tenriyabeng.
Sawerigading dan We Tenriyabeng tidak dibesarkan bersama – sama. Mereka Hidup terpisah sehingga satu sama lain tidak saling mengenal. Tahun berganti Tahun, Sawerigading dan We Tenriyabeng tumbuh dewasa. Suatu Hari, ketika Sawerigading sedang berjalan. Tiba-tiba ia melihat gadis yang sangat cantik berlalu di hadapannya. Pada pandangan pertama, Sawerigading jatuh hati.
“Siapakah namamu gadis cantik?” tanyanya.
“Namaku We Tenriyabeng,” jawab We Tenriyabeng dengan tersipu.
Perkenalan mereka pun berlanjut. Sawerigading mengutarakan keinginannya untuk menikahi We Tenriyabeng. Ketika keduanya sepakat untuk meminta restu kedua orang tuanya, betapa terkejutnya mereka mengetahui bahwa mereka adalah saudara kembar yang terpisah. Hancurlah perasaan keduanya. Sawerigading dengan hatinya yang kecewa pergi meninggalkan Luwu dan bersumpah tidak ingin kembali. Sedangkan, We Tenriyabeng pergi entah kemana.
Sawerigading yang ketika itu pergi mengembara akhirnya tibad di sebuah negeri. Negeri itu bernama Tiongkok. Di sana dikabarkan ia mengalahkan beberapa kesatria Kerajaan Tiongkok bahwa pemerintahan Jawa Wallo, yaitu Setia Bonga. Kisah cinta Sawerigading ternyata belum berakhir, ia bertemu seoprang putri cantik asal Tiongkok bernama Cudai.
Setelah sekian lama, ternyata Sawerigading menjadi seorang kapten yang perkasa. Dalam perjalanannya, ia berlayar ke daerah Ternate di Maluku, Bima atau Sumbawa, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, Sunda dan Malaka.
Setelah menikah, Sawerigading dikarunia seorang anak laki – laki, ia bernama I La Galigo dengan getarnya Datunna Keliling. Dikisahkan bahwa I La Galigo ketika dewasa menjadi seorang kapten kapal seperti ayahandanya. Namun, ia tidak pernah menjadi seorang raja. I La Galigo dikabarkan memiliki empat orang istri dan pelbagai negeri. Ia pun karunia anak yang salah satunya bernama La Tenritatta. La Tenritatta adalah keturunan terakhir yang dinobatkan di kerajaan Luwu. Hikmah dari ini adalah kita diharuskan mengenal sandarac sendiri, menjalin silaturahmi dengan baik. Sebab jika tidak mengenal kerabat sendiri bisa-bisa kita berbuat salah kepada saudara kita sendiri.

Sumber : tidak sempat menulis nama pengarang, bukunya sudah diambil -_-