Minggu, 19 Mei 2019

Buatlah Bidadari Surga Cemburu Padamu



Kecemburuan ternyata tidak hanya dirasakan oleh anak manusia, bahkan bidadari surga pun merasakan kecemburuan. Lantas siapa yang sanggup membuat bidadari surga yang memiliki fisik sempurna, tutur kata mulia, dan berpenampilan yang cantik menjadi cemburu? Hanya para isteri solehah lah yang mampu melakukannya, sebab segala kebaikan yang dilakukan oleh seorang isteri kepada suaminya, dan membuat hati sang suami senang, maka hal tersebut sukses membuat bidadari-bidadari surga cemburu.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW daripada Mu'adz bin Jabal ra, "Tiada seorang Isteri menggoda suaminya, melainkan isterinya di akhirat (Bidadari) akan berkata, "Celaka kau, jangan mengganggu dia, sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu dan hampir meninggalkan kau untuk kembali kepada kami." (H.R Tirmidzi).

Sungguh, hanya dengan menggoda suami saja sang isteri mampu membuat bidadari cemburu, lantas bagaimana kebaikan-kebaikan yang dilakukan seorang isteri dalam menyenangkan hati suaminya? Tentu tak terbayang bagaimana cemburunya mereka.

Salah satu cara paling ampuh menggoda seorang suami adalah dengan penampilan yang menarik. Terkadang seorang wanita, khususnya isteri akan berlomba-lomba menghias wajah dan berpenampilan wah ketika menghadiri acara atau kondangan, sedangkan di rumah? Kebanyakan hanya mengenakan daster, muka tanpa bedak, rambut acak-acakan dan bau badan ampun-ampuan, dan ini sudah menjadi rahasia umum para isteri-isteri. Apakah dengan penampilan demikian bakal membuat para suami tergoda? Tentu saja tidak! Mereka lama kelamaan mungkin akan bosan karena selalu disuguhi dengan pemandangan yang tidak mengenakkan, padahal seorang wanita khususnya isteri wajib mempercantik diri hanya di hadapan suami, bukan di khalayak ramai. Inilah salah satu fenomena yang sudah mendarah daging di kampung-kampung.
Kalau sudah begini, bagaimana mungkin bidadari akan cemburu?



#Day(15)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah

4 komentar:

  1. Cocok. Setuju banget aku mba.jadi catatan besar buat aku pribadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebanyakan di kampung-kampung sih gitu. Semoga aja kita enggak termasuk nantinya.

      Hapus
  2. Jadi keinget kajiannya ustadz anwar zahid, hehe. Kalau di rumah baunya minyak angin dan kawan2. :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Habis kerokan lgsg nyambut suami pulang kerja hehe

      Hapus