Jumat, 08 Januari 2016

MAKALAH HUKUM BACAAN TAJWID, QALQALAH DAN IBTIDA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Al-Quran sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam yang didalamnya mengandung berbagai macam ilmu, hukum, teologi, sosial, dan sebagainya. Untuk itu perlu mengetahui dan memahami perbedaan bacaan al-quran serta implikasinya terhadap makna dari lafal itu sendiri. 
Al-Quran dipelajari untuk memahami makna atau pesan dibalik teks. Maka untuk mendapatkan makna yang sesuai dengan Al-Qur’an perlu memahami qira’at dan cara membaca Al-Qur’an dengan benar, cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar bisa dipelajari dengan ilmu tajwid (Anonim1, 2014).
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmuqira’at alqur’an. Ilmu tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaan alqur’an. Ilmu tajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur’an sekedarnya.
Beberapa hukum bacaan dalam ilmu tajwid, yakni hukum bacaan “Al” (alif lam) baik “Al” Qamariyah maupun “Al” Syamsiyah, nun mati/tanwin, dan mim mati, hukum bacaan qalqalah, hukum bacaan lam-ra, hukum bacaan mad dan waqaf hukum bacaan lain dalam ilmu tajwid yang juga sangat penting untuk diketahui, yaitu hukum bacaan idgham (Marzuki, 2012).
Dari beberapa hukum bacaan pada ilmu tajwid sangat penting diketahui dan salah satunya ialah hukum bacaan Qalqalah, tanda waqaf, ibtida pengucapan bacaan alqur’an secara tafkhrim atau tarqiq serta macam-macam huru isti’la, huruf lam dan huruf Ra. Untuk itu, maka dalam makalah ini akan dibahas hukum-hukum bacaan tersebut, sehingga dengan memahami ilmu tajwid kita mampu membaca Alqur’an dengan baik dan benar sesuai dengan makna dar artinya.


1.2     Tujuan
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui dan memahami hukum bacaan tajwid diantaranya hukum bacaan qalqalah, waqaf, ibtida, tafkhim atau tarqiq, huruf isti’la, huruf lam jaladah dan hukum huruf Ra.

1.3     Manfaat
Manfaat yang ingin dipetik penulis dalam pembuatan makalah ini ialah agar pembaca khususnya penulis sendiri dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum tajwid dalam membaca Al-qur’an sehingga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.4     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini ialah :
1.   Apa itu ilmu tajwid?
2.   Apa yang dimaksud dengan qalqalah dan berapa macam jenisnya?
3.   Bagaimana hukum membaca Al-qur’an apabila ada tanda waqaf dan ibtida?
4.   Bagaimana pengucapan secara tafkhim atau tarqiq?
5.   Apa itu huruf isti’la, lam jaladah, dan huruf Ra dan apa saja contohnya?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Ilmu Tajwid
Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Qur’an itu diturunkan kepada Rasulullah SAW. Ini kerena Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk membaca al-Quran dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam surat al-Muzammil ayat 4.
 وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا
"Bacalah al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)."

Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu dan sekarang tidak begitu banyak, puncak utama ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri yang tidak begitu meluas dan kandungan babnya tidak banyak. Selain dari itu ia lebih tertumpu kepada latihan amali dan jarang sekali didapati ia diajar dalam bentuk kuliah dan perbincangan hukum semata-mata. Kitab yang pertama dalam ilmu tajwid ialah dalam bentuk nazam (syair). Ia telah dihasilkan oleh Abu Mazahim al-Khaqani yang wafat pada tahun 325 hijrah yaitu di akhir kurun yang ke 3 hijrah. Nazam tersebut dianggap yang terawal dalam ilmu tajwid (Anonim1, 2014).
Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan (Anonim1, 2014).
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmuqira’at alqur’an. Ilmu tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaanalqur’an. Ilmu iajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur’an sekedarnya (Anonim1, 2014).

2.2     Hukum Bacaan Qalqalah
Secara lughawi (arti bahasa) qalqalah berarti goyangan atau gerakan. Sedang secara istilahi (terminologis) qalqalah adalah pantulan suara tiba-tiba sehingga terdengar suara memantul atau membalik. Huruf-huruf qalqalah ini ada lima, yaitu qaf ( ق), tha’ ( ط), ba’ ( ب), jim ( ج), dan dal ( د) yang biasa dikumpulkan dalam lafazh قَطْبُ جَدٍ . Cara membaca qalqalah ini harus terdengar suara pantulan pada setiap huruf dari lima hurufnya, terutama ketika diwaqafkan (Marzuki, 2012).
Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra. Kedua macam qalqalah ini akan diuraikan di bawah ini:

2.2.1  Qalqalah shughra
Shugra berarti kecil. Qalqalah shughra berarti qalqalah kecil, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan tidak begitu jelas, karena berada di tengah kata dan segera disambung dengan bacaan sesudahnya. Qalqalah shughra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang asli dan berada di tengah kata.
Cara membacanya harus dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya. Adapun contoh dari masing-masing huruf qalqalah dalam bacaan qalqalah shughra dapat dilihat pada tabel berikut ini:
(Marzuki, 2012).

2.2.2  Qalqalah kubra
Kubra berarti besar. Dengan demikian, qalqalah kubra berarti qalqalah besar, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan jelas, karena berada di akhir bacaan (diwaqafkan). Qalqalah kubra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang tidak asli tetapi karena diwaqafkan. Cara membacanya harus benar-benar dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya. Adapun contoh
qalqalah kubra dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
(Marzuki, 2012).

2.3     Waqaf

Secara harfiah Waqaf adalah memutuskan pembacaan suatu kata dari setelahnya sesaat sambil menarik nafas yang kemudian melanjutkan bacaan kembali. Sebab waqaf secara umum terbagi menjadi empat macam, yaitu:
2.3.1  Waqaf Idhtirary
Idhtirary menurut bahasa adalah darurat. Waqaf idhtirary menurut istilah adalah memberhentikan bacaan karena kondisi darurat atau sesuatu yang menyebabkan pembaca berpaling dari bacaan Al-Qurannya; seperti, kehabisan nafas, bersin, menjawab salam, lupa mengenai ayat yang dibaca. Hukum me-waqaf idhtirary adalah diperbolehkan walaupun pembaca menghentikan bacaannya pada kalimat, kata atau huruf yang tidak layak.
2.3.2  Waqaf Intizhary
Intizhary menurut bahasa adalah menunggu. Waqaf intizhary menurut bahasa adalah memberhentikan bacaan pada kata yang diperselisihkan oleh ulama’ qiraat antara boleh dan tidak boleh waqaf. Untuk menghormati perbedaan pendapat itu, sambil menunggu adanya kesepakatan, sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi dari kata sebelumnya yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat, dan diteruskan samapi tanda waqaf berikuitnya. Dengan demikian terwakili dua pendapat yang berbeda itu.

2.3.3  Waqaf Ikhtibary
Ikhtibary menurut bahasa artinya ujian. Waqaf ikhtibary menurut istilah adalah memberhentikan bacaan pada suatu kata dengan tujuan untuk menjelaskan hukum-hukumnya, menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan Al-Quran atau ayat yang sedang dibaca, walaupun berhenti pada kata yang dirasakan maknanya belum tepat. Waqaf jenis ini biasanya terjadi pada proses belajar mengajar atau ujian dengan tujuan untuk menjelaskan hukum bacaan ataupun tulisannya, sehingga kesempurnaan makna menjadi tidak dipersyaratkan.
2.3.4  Waqaf Ikhtiary
Ikhtiary menurut bahasa artinya pilihan. Waqaf ikhtiary menurut istilah adalah memberhentikan bacaan pada suatu kata yang diserahkan pada pilihan atau kehendak si pembaca.

Tanda-tanda waqaf yang tertulis dalam mushaf standar adalah sebagai berikut :
No.
Tanda Waqaf
Penjelasan
1
م
Diwajibkan berhenti dan jika menyambungkannya makna menjadi tidak sesuai atau rancu
2
قلى
Diutamakan berhenti dengan tetap adanya kebolehan menyambungkan
3
صلى
Diutamakan bersambung dengan tetap adanya kebolehan berhenti
4
ج
Diperbolehkan berhenti atau menyambungkannya
5
.’.  .’.
Kebolehan untuk berhenti pada kata di salah satunya tidak dikeduanya
6
لا
Larangan berhenti karena jika berhenti makna menjadi tidak sesuai

(Adi, H.A.R, 2010 dalam Anonim2, 2013).


2.4       Ibtida
Ibtida menurut bahasa berasal dari ibtidaa-yabtadiu-ibtidaan yang berarti “memulai” yaitu melanjutkan atau memulai kembali bacaan setelah berhenti sejenak untuk mengambil nafas (waqaf) (Anonim2, 2013). Selain itu pengertian ibtida juga berarti Memulai kembali membaca Al-Qur’an setelah berhenti atau setelah wakaf (Anonim3, 2013).
Ibtida terbagi dua macam, yaitu:
2.4.1  Ibtida jaiz
Ibtida yang diperbolehkan dengan cara memulai pada kata yang mengantarkan pada kesempurnaan makna sebagaimana yang dimaksud.

2.4.2  Ibtida ghairu jaiz
Ibtida yang tidak diperbolehkan karena memulainya pada kata yang menyebabkan rusaknya makna kalimat yang dibaca. Perhatikan contoh berikut.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih putera Maryam.’ (QS. Al-Maidah: 17)
Berhenti pada kata qalu, kemudian ibtida pada kata setelahnya innallaha…, maka ibtida pada tempat tersebut merancukan makna dari konsep tauhid yang sudah baku sehingga menyebabkan makna tidak sesuai dengan yang dimaksud. (Adi, H.A.R, 2010 dalam Anonim2, 2013).

2.5     Huruf Istila, Huruf Lam Jaladah dan Huruf Ra
          2.5.1    Huruf Istila
Huruf-huruf Istila’ ialah huruf yang dibaca dengan tebal kerana sebahagian besar dari pangkal lidah terangkat ke lelangit semasa menyebutnya. Huruf Isti’la’ ada 7 huruf;  خ, ص , ض , ط , ظ , غ , ق . Martabat ketebalan huruf-huruf Isti’la’ tersebut berubah mengikut keadaannya yang terbahagi kepada 5 tahap ketebalan iaitu dari tahap yang paling tebal hingga tahap yang paling kurang ketebalannya;
1.  Setiap huruf Isti’la’ yang berbaris fathah beserta huruf Alif selepasnya. Contoh;

2.  Setiap huruf Isti’la’ yang berbaris fathah tanpa huruf Alif selepasnya;

3.  Setiap huruf Isti’la’ yang berbaris dhammah;

4.  Setiap huruf Isti’la’ yang berkeadaan sukun;

5.  Setiap huruf Isti’la’ yang berbaris kasrah;

(Warohmah, 2013)



          2.5.2    Huruf Lam Jaladah
Alif lam jalalah yaitu hukum bacaan lam dalam lafadz Allah (الله) dalam Al-Qur’an. Yang artinya utuk mengagungkan Allah swt.
Cara membaca Alif lam jalalah yaitu : Tafkhim dan Tarqiq
1.    Lam Jalalah Tafkhim
Lam jalalah tafkhim yaitu lam jalalah yang di baca tebal .
Ciri – ciri lan jalalah tafkhim :
a.  Berada di awal kalimat
Contoh :
§  Dalam QS. A l- Ihlas ayat 2
§  Dalam QS.Al- Baqarah ayat 255

b.  Lafadz Jalalah setelah huruf yang berharakat fathah .
Contoh :
§  Dalam QS. Al- Ihlas ayat 1

c.  Lafadz Jalalah berada setelah huruf yag berharakat domah
Contoh :
§  Dalam QS. AL- Humazah ayat 6

2.    Lam Jalalah Tarqiq

Lam jalalah tarqiq yaitu lam jalalah yang dibaca tipis. Ciri – ciri lam jalalah tarqiq yaitu lam jalalah yang huruf sebelumnya berharakat kasrah .
Contoh dalam bacaan :
 Bismillah “
Membaca Lam secara tafkhim atau tebal yaitu hanya pada lam jalalah. Sedangkan pada lafadz yang lain walaupun sebelumnya diawali dengan huruf fathah ataupun domah. Akan tetapi, cara bacanya yaitu tarqiq atau tipis (Warohmah, 2013)

          2.5.3    Huruf Raa
Dalam ilmu tajwid  hukum bacaan ra dibagi menjadi dua , yaitu Ra tafkhim dan Ra tarqiq

1.    Bacaan Ra’ yang dibaca Tafkhim ( tebal )

Ciri – cirinya :
a.      Apabila ra berharakat fathah
b.      Apabila Ra berharakat Damah
c.      Apabila Ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah
d.      Apabila Ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat damah
e.      Apabila ada ra sukun atau ra mati dan huruf sebelumnya berharakat kasrah aridhah atau kasrah bukan asli yaitu kasrah yang terdapat pada hamzah wasal , tetapi diwasalkan sehingga hamzah itu tidak terbaca .
f.       Apabila ada ra sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrah dan huruf sesudahya adalah huruf isti’la yang tidak berharakat kasrah .
g.      Huruf  Ra sukun yang diwaqafkan , dan huruf sebelumnya adalah huruf yang berharakat fathah
h.      Huruf Ra sukun yang di waqafkan dan huruf sebelumnya adalah huruf yang berharakat domah
i.       Huruf  Ra sukun yang diwaqafkan dan huruf sebelumnya adalah huruf alif
j.       Huruf Ra sukun yang diwaqafkan dan huruf sebelumnya adalah huruf wawu
k.      Huruf Ra sukun yang diwaqafkan , yang huruf sebelumnya adalah huruf berharakat sukun dan diawali oleh huruf yang berharakat fathah
l.       Huruf ra sukun yang di waqafkan , yang huruf sebelumnya adalah huruf berharakat sukun dan diawali dengan huruf yang berharakat domah. Contoh bacaan ra tafkhim :

2.    Hukum Bacaan Ra Tarqiq  ( tipis )

Ciri – ciri bacaan ra tarqiq :
a.      Apabila huruf Ra berharakat kasrah atau kasrah tain
b.      Apabila Ra sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah dan sesudahnya bukan huruf isti’la ( huruf yang di baca tebal )
c.      Apabila Ra berharakat damah atau damahtain dan huruf sebelumnya berupa Ya sukun dan Ra tersebut di waqafkan.
Contoh bacaan ra tarqiq :

3.    Hukum Bacaan Ra tafkhim dan tarqiq

Ciri – ciri ra yang dibaca tafkhim dan tarqiq :
a.      Apabila ra sukun di dahului oleh huruf berharakat kasrah dan huruf sesudah huruf ra  terdapat huruf isti’la yang berharakat kasrah atau kasrahtain
b.      Apabila ada Ra sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat huruf isti’la yang tidaj berharakat kasrah .
Contoh bacaan ra yang di baca tafkhim dan tarqiq :
بِحِرْصٍ , مِرْصَادٌ  (Warohmah, 2013) 

 



BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
1.      Qalqalah berarti goyangan atau gerakan. Sedang secara istilahi (terminologis) qalqalah adalah pantulan
2.      Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra
3.      Waqaf adalah memutuskan pembacaan suatu kata dari setelahnya sesaat sambil menarik nafas yang kemudian melanjutkan bacaan kembali.
4.      Sebab waqaf secara umum terbagi menjadi empat macam, yaitu waqaf idhtirary,waqaf intizhary, waqaf ikhtibary, dan waqaf ikhtiary.
5.      Ibtida’ adalah melanjutkan atau memulai kembali bacaan setelah berhenti sejenak untuk mengambil nafas (waqaf).
6.      Ibtida’ terbagi dua macam, yaitu ibtida’ jaiz dan ibtida’ ghairu jaiz.
7.      Dalam ilmu tajwid  hukum bacaan ra dibagi menjadi dua, yaitu Ra tafkhim dan Ra tarqiq
8.      Alif lam jalalah yaitu hukum bacaan lam dalam lafadz Allah (الله) dalam Al-Qur’an. Yang artinya utuk mengagungkan Allah swt.
9.      Cara membaca Alif lam jalalah yaitu : Tafkhim dan Tarqiq
10.   Lam jalalah tarqiq yaitu lam jalalah yang dibaca tipis sedangkan Lam jalalah tafkhim yaitu lam jalalah yang di baca tebal.

3.2     Saran
Saran yang mampu diberikan penulis yaitu hendaknya setiap hukum-hukum bacaan pada Alqur’an ditaati sesuai dengan ketentuan atau hukum ilmu tajwid. Sehingga makna ada arti yang terkandung di dalam Al-Qur’an sesuai dengan wahyu yang telah Allah turunkan kepada baginda Rasulullah SAW.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2014. Ilmu Tajwid.  http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-ilmu-tajwid.html. Diakses tanggal 17 Desember 2015. Pukul 15.07 Wita.
Anonim2. 2013. Waqaf dan Ibtida. https://berkilaulah.wordpress.com/ . Diakses tanggal 17 Desember 2015. Pukul 17. 10 wita.
Anonim3. 2013. Waqaf dan Ibtida. http://www.namabayiperempuan.web. Diakses tanggal 17 Desember 2015. Pukul 17. 15 wita.

Marzuki. 2012. Pembelajaran Pendidikan  Agama Islam 2 SMP. Fakultas FIS UNY.

Raudhah. A.H.A, 2010. Materi Praktis Tahsin Tilawah 4. Bandung: Tar-Q Press.


Warohmah. 2013. Hukum bacaan la dan Ra http://warohmah.com/hukum-bacaan-lam-jalalah/2013. Diakses tanggal 17 Desember 2015. Pukul 17.20 wita. 


2 komentar:

  1. PENDAFTARAN BELA NEGARA
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
    Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

    Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
    Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
    Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
    hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

    Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
    semesta alam.

    Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

    Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

    Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

    Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

    Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
    Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

    Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu

    Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

    Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)

    Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
    para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    Semua Negara adalah Negara Dajjal, sebab itu
    Bunuhlah Tentara , Polisi dan semua pendukung negara dajjal dimana saja berada

    Disebarluaskan
    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Syuaib Bin Shaleh
    singahitam@hmamail.com

    BalasHapus
  2. PESAN IMAM MAHDI MENYERU UNTUK PARA IKHWAN
    BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA ISLAM
    SAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
    bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata kalian.

    Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu yang Agung
    Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !

    Firman Allah: at-Taubah 38, 39
    Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
    sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

    Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi, sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan kedurhakaan yang besar terhadap Allah!

    Firman Allah: al-Anfal 39
    Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah agama untuk Allah.

    Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.
    Ketahuilah !, Semua Negara Didunia ini adalah Negara Boneka Dajjal

    Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah FITNAH

    Firman Allah: al-Hajj 39, 40
    Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk menolong mereka itu. Iaitu
    orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah

    Firman Allah: an-Nisa 75
    Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-perempuan dan kanak-kanak .
    Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)

    Firman Allah: at-Taubah 36, 73
    Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.

    Firman Allah: at-Taubah 29,
    Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..

    Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
    Bersiaplah menjadi Tentara Islam akhir Zaman sebelum anda dibantai oleh Zionis,Salibis,Munafiq dan Musyrikin
    Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

    Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
    ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    email : seleksidim@yandex.com

    Dipublikasikan
    Markas Besar Angkatan Perang
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    BalasHapus