Sabtu, 09 Januari 2016

MAKALAH "DEFERENSIASI"

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. perbedaan-perbedaan yang terjadi memang secara kodrati telah ada. Penghargan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi. Jika suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan, misalnya, maka mereka lebih banyak mempunyai kekayaan material dan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama dan seyogyanya saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada kenyataannya perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial dalam hal agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Sehingga pada kesempatan kali ini kami ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang terkait dengan diferensiasi sosial pada masyarakat dengan harapan menemukan perpecahan masalah yang dapat diterapkan dan berguna dengan baik. Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba mengulas sedikit mengenai Differensiasi Sosial yang ada di lingkungan sekitar.

B.       Rumusan Masalah
Yang menjadi dasar rumusan masalah yang ingin penyusun kemukakan dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1.        Apa pengertian dari diferensiasi sosial?
2.        Apa saja bentuk-bentuk dari deferensiasi sosial?
3.        Salah satu contoh deferensiasi yang terjadi di lingkungan?

C.       Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.        Untuk menambah ilmu pengetahuan baik bagi pembaca maupun penyusun sendiri.
2.        Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sosiologi yang telah diberikan.
3.        Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan deferensiasi sosial dan bagaimana suatu deferensiasi sosial dapat terjadi di masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Deferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara horisontal berdasarkan ciri-ciri tertentu. Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial. Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai.
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (sukubangsa), klanagama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik. Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan- tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir. contohnya saja, suku sunda dan suku batak memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat. Diferensiasi merupakan perbedaan yang dapat kita lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk menjadikan kita berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di Afrika Selatan.

B.       Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
Berbagai bentuk differensiasi sosial dalam masyarakat berdasarkan perbedaan Ras,Agama,Jenis kelamin,Profesi,Klan,dan Suku bangsa. Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir.
Contohnya saja, suku sunda dan suku batak memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat.
Bentuk bentuk differensiasi Sosial dalam masyarakat membentuk 8 kriteria :
1)        Diferensiasi ras
Ras (KBBI: 2001) adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Diferensiasi ras berarti mengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya bukan budayanya.
Misalkan, bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Pada dasarnya ciri fisik manusia dikelompokkan atas tiga golongan yaitu ciri Fenotipe, cirri Filogenetik, dan ciri Getif.
a)        Ciri fenotipe
Ciri Fenotipe merupakan ciri-ciri yang tampak. Ciri fenotipe terdiri atas ciri kualitatif dan kuantitatif. Ciri kualitatif antara lain warna kulit, warna rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir. Sementara itu, ciri kuantitatif antara lain tinggi badan, gerak badan, dan ukuran bentuk kepala.
b)        Ciri filogenetik
Ciri Filogenetik  yaitu hubungan asal usul antara ras-ras dan perkembangan. Sedangkan ciri getif yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.

2)        Deferensiasi berdasarkan  klen
Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi).
Klen adalah system Sosial berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).Sosial berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
a)        Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) terdapat pada:
·           Masyarakat Batak (sebutan Marga)
·           Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun.
Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
·           Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara.
·           Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi,      Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.
·           Masyrakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw.
·           Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De-Rosari, Paeira.
b)        Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat :
·           Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.
·           Masyarakat Flores, yaitu suku Ngadu juga menggunakan system matrilinea
3)        Diferensiasi berdasarkan Agama
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial bagi kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.
Jadi, Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.
4)        Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.
5)        Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
a)         Masyarakat desa      :    kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa
b)        masyarakat kota       :    kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam  perilaku, tutur kata , dsb.
6)        Diferensiasi Partai Politik
Diferensiasi partai Politik adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan Sosial, seazas, seideologi dan sealiran.dan juga merupakan penggolongan  masyarakat berdasarkan perbedaan paham partai politik.
C.       Contoh Deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat
Contoh deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat yang akan penyusun paparkan diambil dari studi kasus yang telah diidentifikasi oleh Anonim yang telah melakukan identifikasi di desa Ringinanyar, kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Di desa itu  merupakan suatu desa yang memiliki keragaman diferensiasi dalam berbagai hal seperti agama, aliran agama, pekerjaan, jenis kelamin, usia, etnik, kebudayaan, dan lain sebagainya.
       Wujud diferensiasi sosial yang terjadi di desa Ringianyar yaitu:
1.        Agama: Islam & Kristen
2.        Aliran agama: Nahdlatul Ulama’& Muhammadiyah
3.        Jenis kelamin: Laki-laki & Perempuan
4.        Pekerjaan: pertani padi, petani lombok, petani jagung, petani tomat, petani tebu dan lain sebagainya
5.        Usia: Balita, Anak-anak, Remaja, Dewasa, Tua
6.        Etnik: Jawa, Cina, & Thailand
7.        Kebudayaan: Jawa (asli kebudayaan Ringianyar), Islam Jawa (dianut masyarakat NU), Islam Arab (dianut masyarakat Muhammadiyah), Konghuchu (dianut masyarakat Cina), Kristen (dianut masyarakat kristen).
Dalam diferensiasi sosial tidak jarang menimbulkan suatu dampak negatif seperti konflik sosial dan perpecahan. Pada masyarakat desa Ringianyar, untuk mengurangi dampak tersebut ditumbuhkan rasa toleransi yang tinggi pada masyarakat dengan cara saling menghormati dan tidak mengganggu jalannya masing-masing perbedaan selama tidak bertentangan keras/merugikan masyarakat secara umum. Dalam masyarakat yang heterogen seperti desa Ringianyar seperti ini tidak jarang menimbulkan suatu konflik sosial. Contoh konflik sosial yang kami anngkat dalam kasus ini yaitu konflik yang terjadi antara aliran agama Islam Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah. Konflik soaial ini dapat terjadi karena perbedaan kebudayaan/pandangan yang mereka anut. Dalam Nahdlatul Ulama’ mempunyai kebudayaan mendo’akan orang yang sudah meninggal seperi tujuh harian, empat puluh harian, seribu harian, dan haul. Namun dalam Muhammadiyah tidak terdapat acara semacam ini. Dari perbedaan inilah timbul suatu konflik di desa ringianyar karena antar pengikut aliran saling mengejek/menghina satu sama lain. Pengikut Nahdlatul Ulama’ menghina pengikut muhammadiyah karena membiarkan keluarganya yang telah meninggal tanpa diadakan selamatan (tahlilan) seperti hewan yang dibiarkan saja meninggal. Dan sebaliknya pengikut Muhammadiyah juga mengejek/menghina pengikut Nahdlatul Ulama’ acara tahlilan/do’a kepada orang yang telah meninggal itu merupakan suatu yang Bid’ah dan haram hukumnya. Karena saling menghina satu sama lain akhirnya timbullah konflik diantara ke-2 aliran agama Islam ini. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi konflik dalam kasus ini yaitu harus adanya toleransi yang tinggi diantara kedua belah pihak. Tidak boleh ada perasan paling benar diantara kedua belah bihak, kerena suatu keyakinan merupakan suatu yang paling benar menurut penganut keyakinan itu sendiri. Dan itu tidak dapat dipaksakan satu sama lain. Sehingga upaya untuk mengurangi konflik agar konflik tidak semkin meluas diantara kedua belah pihak yaitu dengan mengedepankan perasaan saudara (integrasi) sebagai sesama penganut agama Islam.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara horisontal berdasarkan ciri-ciri tertentu. Sehingga diantara perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam diferensiasi soaial ini mempunyai tingkat derajad yang sama diantara perbedaan-pebedaan tersebut.
Bentuk-bentuk deferensiasi sosail yang terjadi di lingkungan masyarakat berdasarkan ras, klen (kerabat), agama, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik.
Salah satu contoh deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat desa Ringinanyar, kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar berupa :
1.        Agama: Islam & Kristen
2.        Aliran agama: Nahdlatul Ulama’& Muhammadiyah
3.        Jenis kelamin: Laki-laki & Perempuan
4.        Pekerjaan: pertani padi, petani lombok, petani jagung, petani tomat, petani tebu dan lain sebagainya
5.        Usia: Balita, Anak-anak, Remaja, Dewasa, Tua
6.        Etnik: Jawa, Cina, & Thailand
7.        Kebudayaan: Jawa (asli kebudayaan Ringianyar), Islam Jawa (dianut masyarakat NU), Islam Arab (dianut masyarakat Muhammadiyah), Konghuchu (dianut masyarakat Cina), Kristen (dianut masyarakat kristen).

B.       Saran
Dalam hal ini penyusun menyarankan kepada kita semua agar selalu berfikap positif dalam menyikapi adanya diferensiasi sosial. Karena pada hakikatnya manusia memang diciptakan beraneka ragam untuk saling mengisi dan melengkapi. Sehingga kita harus mengedepankan sikap toleransi agar konflik yang diakibatkan kerena adanya diferensiasi sosial tidak terjadi.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar