Minggu, 13 Oktober 2013

Kapasitas hasil dan segmentasi pasar cabe rawit di kabupaten seragen


Oleh Rosidah/E1F108025
 
Cabai rawit merupakan tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar.  Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl.
Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu :
  1. cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; 
  2. cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga;
  3. ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.
Cabe rawit dalah salah satu komoditas pertanian unggulan Kab sragen. Luas lahan yang digunakan adalah 128 Ha dengan total kapasitas produksi sebesar 2,8 ton. Cabe produksi Kab Sragen terkenal karena kualitasnya yang prima, serta bebas dari berbagai macam hama dan penyakit yang tentunya mempengaruhi penampilan cabe itu sendiri. Cabe produksi kab. Sragen terdiri dari berbagai varietas antara lain : Cabe Rawit,. Cabe merah, Cabe keriting dan sebagainya. Selain itu telah dikembangkan system pengolahan cabe kering bubuk dengan kadar air 0,01 % dengan ditunjang  system pengepakan modern sehingga terjamin kualitas, daya tahan dan higienitasnya.
Untuk segmentasi pasar cabe rawit disragen cukup baik karena dari segi geografis wilayah sragen merupakan wilayah yang cocok atau sesuai dengan tempat tumbuh bagi cabe rawit. Sragen beriklim tropis sehingga cocok untuk iklim yang di inginkan cabe rawit.
Cabe rawit disukai siapa saja dari orang tua, remaja, dan anak-anak untuk menambah nafsu makan kecuali bagi balita. Selain itu cabe rawit  dikenal semua lapisan masyarakat baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Cabe rawit juga halal dimakan siapa saja sehingga tidak ada halangan bagi agama apapun juga untuk mengkonsumsinya.
Dari segi psikografis cabe rawit baik bagi semua kalangan baik yang miskin ataupun yang kaya, pengikut mode dll. Mereka semua menyukai cabe rawit untuk pelengkap masakan ataupun makanan. Perusahaan-peruasahaan juga banyak yang menggunakan cabe rawit untuk produksi saos tomat atau saoa cabe sehingga cabe rawit sanngat baik untuk di pasarkan.
Namun ada beberapa hal yang menjadi kendala pemasaran cabe rawit sekarang ini yaitu mahalnya harga cabe rawit. Misalnya saja Cabe rawit di sejumlah pasar tradisional Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melonjak naik menembus harga Rp 80 ribu per kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp 60 ribu. Hal ini dapat mengakibatkan konsumen berpikir panjang untuk membeli cabe rawit. Selain itu harga cabe keriting  dan cabe jenis lainnya harganya lebih murah dan cita rasanya pun hampir sama saja sehingga konsumen beralih kecabe yang lain dengan alasan harga cabe rawit lebih mahal.
Pasar tradisional dan pasar modern juga merupakan kendala bagi pasar cabe rawit. memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan tetapi sudah merambah sampai kota kecil di tanah air. Sangat mudah menjumpai minimarket, supermarket bahkan hipermarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya. Sehingga masyarakat lebih suka berbelanja di minimarket atau supermarket.
Cabe rawit lebih banyak ditemukan di pasar tradisional atau secara langsung beli di petani cabe rawit tersebut. Tidak semua minimarket atau supermarket menyediakan cabe rawit sehingga hal ini juga memepengaruhi penjualan cabe rawit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar