Sabtu, 17 Agustus 2013

Sumber-Sumber Pencemar Udara

Sumber-Sumber Pencemar Udara

Pencemaran yang terjadi di udara bisa bersumber dari kegiatan manusia bisa juga bersumber dari alam/alamiah seperti bencana alam berupa letusan gunung berapi.   Nugroho (2005) membagi sumber pencemar udara dengan istilah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu pencemaran udara yang terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal yaitu pencemaran udara yang terjadi akibat dari kegiatan manusia.
Secara umum sumber pencemar udara dibagi menjadi dua kategori yaitu sumber alamiah dan sumber buatan manusia.
1.      Sumber alamiah
Pencemaran udara yang berasal dari sumber alamiah biasanya terjadi akibat aktivitas alam yang tidak dapat diprediksikan/diduga sebelumnya seperti :
  1. Letusan gunung berapi
  2. Gas beracun akibat gempa bumi
  3. Batuan yang berada di tanah dan mengeluarkan zat radioaktif yaitu radon
  4. Aerosol di lautan
  5. Tanaman (pollen, serbuk sari)
  6. Peluruhan H2S, CO2, dan ammonia
  7. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
  8. Petir atau loncatan listrik yang dapat memecahkan molekul (misalnya pemecahan molekul N2 menjadi NO)
  9. Kebakaran hutan (namun kejadian ini dapat dipicu oleh aktivitas manusia)
2.      Sumber buatan manusia.
Kegiatan manusia dapat mengubah lingkungan hidup yang antara lain disebabkan oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi, serta diiringi oleh pola konsumsi yang berlebihan. Beberapa aktivitas manusia yang dapat menimbulkan pencemaran udara, antara lain:
a.       Industri (gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, seperti Chloro Fluoro Carbon)
b.      Pembangkit listrik
c.       Asap rokok
d.      Ledakan baik kecelakaan ataupun buatan
e.       Permukiman (pembakaran dari perapian dan kompor)
f.        Pertanian (pemakaian pestisida)
g.       Pembakaran, Misalnya pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor yang menghasilkan asap, debu, pasir dan gas.
h.      Proses peleburan, seperti peleburan baja, pembuatan keramik, soda, semen dan aspal yang menghasilkan debu, asap dan gas.
i.         Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan yang dihasilkan terutama adalah debu.
j.         Proses pengolahan, seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, penyamakan dan pengasapan yang menghasilkan asap, debu dan bau.
k.       Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
l.        Proses percobaan atom nuklir yang menghasilkan gas dan debu radioaktif dll.
Selain sumber pencemar alamiah dan buatan manusia, sumber pencemaran udara dapat pula dibagi atas:
1.      Sumber bergerak, seperti: kendaraan bermotor
2.      Sumber tidak bergerak, seperti: Sumber titik, contoh: cerobong asap, Sumber area, contoh: pembakaran terbuka di wilayah pemukiman (Soemirat, 2002).

Pola Penyebaran Udara

Pergerakan.penyebaran udara pada umumnya disebabkan oleh pemanasan  terhadap udara dalam bentuk persebaran panas. Pemanasan atau persebaran panas dibagi atas pemanasan langsung dan tidak langsung. Pemanasan langsung merupakan absorpsi atau penyerapan panas oleh udara sedangkan pemanasan tidak langsung terjadi pada lapisan udara paling bawah, panas yang
berasal dari bumi (setelah diterima bumi dari matahari) lalu disebarkan secara vertikal dan horizontal. Berdasarkan pemanasan atau persebaran panas tersebut, maka pola gerakan udara dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi.
1.      Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau bersinggungan. Pemanasan ini terjadi karena molekul-molekul yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas; lalu saling memberikan panas sehingga menjadi sama- sama panas.
2.      Koveksi, yaitu pemanasan atau penyebaran panas yang terjadi akibat adanya gerakan udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas.
3.      Adveksi, yaitu pemanasan atau persebaran panas yang terjadi sebagai akibat gerakan udara panas secara horizontal atau mendatar dan menyebabkan udara di sekitarnya juga menjadi panas.
4.      Turbulensi, yaitu persebaran udara panas secara tak teratur, berputar-putar. Hal ini akan menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas, sehingga udara yang belum panas akan ikut menjadi panas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan pencemar udara

Menurut Mukono (2003), faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pencemaran udara di atmosfer adalah:
1.      Kelembaban
Kelembaban udara relatif yang rendah (< 60%) di daerah tercemar SO2, akan mengurangi efek korosif dari bahan kmia tersebut. Pada kelembaban relatif lebih atau sama dengan 80% di daerah tercemar SO2, akan terjadi peningkatan efek korosif SO2 tersebut.
2.      Suhu
Suhu yang menurun pada permukaan bumi, dapat menyebabkan peningkatan kelembaban udara relatif, sehingga akan meningkatkan efek korosif bahan pencemar di daerah yang udaranya tercemar. Pada suhu yang meningkat, akan meningkat pula kecepatan reaksi suatu bahan kimia.
3.      Sinar matahari
Sinar matahari dapat mempengaruhi bahan oksidan terutama O3 di atmosfer. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan atau alat bangunan, atau bahan yang terbuat dari karet. Jadi dapat dikatakan bahwa sinar matahari dapat meningkatkan rangsangan untuk merusak bahan.
4.      Pergerakan udara
Pergerakan udara yang cepat dapat meningkatkan abrasi bahan bangunan.

Sedangkan menurut Dwi Puspita, faktor-faktor yang mempengaruhi bahan pencemar udara meliputi faktor meteorologi dan iklim serta topografi.
1.      Meteorologi dan Iklim
a.       Temperatur
Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu kawasan industri dapat menimbulkan temperatur inversi. Dengan kata lain, udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung menahan polutan tetap berada dilapisan permukaan bumi sehingga konsentrasi polutan dikawan tersebut semakin lama semakin tinggi. Dalam keadaan tersebut, dipermukaan bumi dapat dikatakan tidak terdapat pertukaran udara sama sekali. Karena kondisi itu dapat berlangsung sampai beberapa hari atau beberapa minggu, udara yang berada dekat permukaan bumi akan penuh dengan polutan dan dapat menimbulkan keadaan sangat kritis bagi kesehatan.
b.       Arah dan Kecepatan Angin
Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain. Sebaliknya, apabila kecepatan angin lemah, polutan akan menumpuk ditempat dan dapat mencemari udara tempat pemukiman yang terdapat disekitar lokasi pencemaran tersebut.
c.       Hujan
Air hujan sebagai pelarut umum, cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat dalam udara. Contoh, pembakaran batubara yang menghasilkan gas sulfurdioksia dan apabila gas tersebut tercampur dengan air hujan akan menimbulkan hujan yang bersifat asam, atau sering disebut hujan asam.
2.      Topografi
Variabel-variabel yang termasuk di dalam faktor topografi, antara lain :
a.       Dataran Rendah
Di daerah dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan mencemari udara negara lain.
b.      Dataran Tinggi
Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap berada di lapisan permukaan bumi.
c.       Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sangat sedikit dan tidak bertiup ke segala penjuru. Keadaan ini cenderung menahan polutan yang terdapat dipermukaan bumi.

 
Sumber Acuan

Basoarief10ribu.blogspot.com. Diakses tanggal 10 Juni 2013 pukul 18.00 wita.
Dwipuspita.wordpress.com. Diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 09.00 wita.
Inspeksisanitasi.blogspot.com. Diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 09.00 wita.
One-geo.blogspot.com. Diakses tanggal 10 Juni 2013 pukul 18.00 wita.
Pengen-tau.weebly.com. Diakses tanggal 10 Juni 2013 pukul 18.00 wita.
www.psyhologymania.com. Diakses tanggal 10 Juni 2013 pukul 18.00 wita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar