Siapa yang bisa diajak bicara
Tembok kah? atau bantal guling?
Tapi, mengapa mereka hanya diam?
Walau berbuih-buih mulut ini
Walau beribu-ribu kata dan caci maki
Mereka tetap diam!
Tembok kah? atau bantal guling?
Tapi, mengapa mereka hanya diam?
Walau berbuih-buih mulut ini
Walau beribu-ribu kata dan caci maki
Mereka tetap diam!
Lalu, siapa?
Apakah pohon-pohon yang bergoyang
Atau angin malam yang menusuk kulit
Tapi, mereka juga tetap diam!
Apakah pohon-pohon yang bergoyang
Atau angin malam yang menusuk kulit
Tapi, mereka juga tetap diam!
Lantas siapa?
Dan dimana harus kucari?
Sosok yang mampu dengarkan letup amarahku
Yang mampu dinginkan bara hatiku
Dan dimana harus kucari?
Sosok yang mampu dengarkan letup amarahku
Yang mampu dinginkan bara hatiku
Apakah hanya Tuhan yang Mampu?
Lantas, mengapa Tuhan juga diam?
Kala riuh suara dalam isakku
Kala aksara wakili rasaku
Lantas, mengapa Tuhan juga diam?
Kala riuh suara dalam isakku
Kala aksara wakili rasaku
Tetap tak ada balas-Nya
Tetap tak ada tanda-tanda-Nya
Apakah ucapku tak terdengar?
Ataukah pula ucapku tak pantas didengar?
Tetap tak ada tanda-tanda-Nya
Apakah ucapku tak terdengar?
Ataukah pula ucapku tak pantas didengar?
Lalu....
Kepada siapa lagi kuharus mengadu?
Kepada siapa lagi kuharus mengadu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar