Minggu, 15 September 2013

Pengaruh Pektin Belimbing Manis (Averrhoa Carambola) Terhadap Kolesterol Darah/Hiperkolesterolomia

Penyakit kolesterol di Indonesia sekarang sudah bukan hal yang baru lagi di masyarakat, yang disebabkan pola makan yang kurang sehat akibat kurangnya pengetahuan tentang hidup sehat dan bagaimana cara penyembuhan dan pencegahan penyakit kolesterol ini. Tidak banyak yang mengetahui bahwa hiperkolesterol (istilah untuk kadar kolesterol dalam darah tinggi) merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda. Sebenarnya hiperkolesterol atau hiperlipidemia termasuk faktor risiko utama penyakit gangguan pembuluh darah seperti PJK yang dapat diubah. Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
 Di Indonesia banyak tanaman yang dapat mencegah dan menurunkan kolesterol antara lain salah satunya adalah buah belimbing. Belimbing merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas keberbagai negara  yang beriklim tropis lainnya didunia. Tanaman belimbing manis dapat tumbuh di tanah yang memilki pH 5,5 – 7,5 dengan intensitas penyinaran matahari 45 – 50 %. Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing manis adalah 500 m dpl. Di Kalimantan Selatan buah belimbing manis tidak banyak diminati masyarakat, hal ini terbukti dengan harga buah belimbing manis yang sangat murah dipasaran. Selain itu buah belimbing manis yang ditanam dipekarangan rumah banyak yang busuk dan berserakan ditanah padahal buah belimbing tersebut memiliki kandungan yang banyak yang baik intuk kesehatan dan dapat mencegah berbagai penyakit. Dimana kandungan pectin didalam buah belimbing itu sangat baik untuk penurunan kadar kolesterol dalam tubuh, mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus, kemudian membantu pengeluarannya sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan melancarkan pencernaan.
Kandungan kalium yang tinggi dan natrium yang rendah sangat memungkinkan buah belimbing manis dijadikan obat hipertensi. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah belimbing manis bermanfaat sebagai antioksidan yang berfungsi untuk memerangi radikal bebas dan mencegah penyebaran sel-sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah sariawan.
Tumbuhan belimbing manis juga memiliki efek farmakologis seperti antiradang usus, antimalaria, antirematik, analgesik, peluruh liur, peluruh kencing (diuretic), menghilangkan panas, dan sebagai pelembut kulit. Bagian buah secara empiris juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker, memperlancar pencernaan, obat batuk, peluruh air kencing, peluruh lemak, dan radang usus. Efek farmakologis dari buah belimbing manis ini kemungkinan disebabkan oleh salah satu atau gabungan beberapa senyawa kimia yang terkandung didalamnya seperti; senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1 dan vitamin C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar