Penyakit
kolesterol di Indonesia sekarang sudah bukan hal yang baru lagi di masyarakat,
yang disebabkan pola makan yang kurang sehat akibat kurangnya pengetahuan
tentang hidup sehat dan bagaimana cara penyembuhan dan pencegahan penyakit
kolesterol ini. Tidak
banyak yang mengetahui bahwa hiperkolesterol (istilah untuk kadar kolesterol
dalam darah tinggi) merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak
4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total
kematian di usia muda. Sebenarnya hiperkolesterol atau hiperlipidemia termasuk
faktor risiko utama penyakit gangguan pembuluh darah seperti PJK yang dapat
diubah. Kolesterol
normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus
dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
Di Indonesia banyak tanaman yang dapat
mencegah dan menurunkan kolesterol antara lain salah satunya adalah buah
belimbing. Belimbing merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari
kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas keberbagai negara yang beriklim tropis lainnya didunia. Tanaman
belimbing manis dapat tumbuh di tanah yang memilki pH 5,5 – 7,5 dengan
intensitas penyinaran matahari 45 – 50 %. Ketinggian tempat yang cocok untuk
tanaman belimbing manis adalah 500 m dpl. Di Kalimantan Selatan buah belimbing
manis tidak banyak diminati masyarakat, hal ini terbukti dengan harga buah
belimbing manis yang sangat murah dipasaran. Selain itu buah belimbing manis
yang ditanam dipekarangan rumah banyak yang busuk dan berserakan ditanah
padahal buah belimbing tersebut memiliki kandungan yang banyak yang baik intuk
kesehatan dan dapat mencegah berbagai penyakit. Dimana kandungan pectin didalam
buah belimbing itu sangat baik untuk penurunan kadar kolesterol dalam tubuh,
mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus, kemudian membantu
pengeluarannya sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan
melancarkan pencernaan.
Kandungan
kalium yang tinggi dan natrium yang rendah sangat memungkinkan buah belimbing
manis dijadikan obat hipertensi. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah
belimbing manis bermanfaat sebagai antioksidan yang berfungsi untuk
memerangi radikal bebas dan mencegah penyebaran sel-sel kanker, meningkatkan
daya tahan tubuh, dan mencegah sariawan.
Tumbuhan belimbing manis juga memiliki efek farmakologis seperti
antiradang usus, antimalaria, antirematik, analgesik, peluruh liur, peluruh
kencing (diuretic), menghilangkan panas, dan sebagai pelembut kulit.
Bagian buah secara empiris juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk tekanan darah
tinggi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker, memperlancar
pencernaan, obat batuk, peluruh air kencing, peluruh lemak, dan radang usus.
Efek farmakologis dari buah belimbing manis ini kemungkinan disebabkan oleh
salah satu atau gabungan beberapa senyawa kimia yang terkandung didalamnya
seperti; senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, protein, lemak,
kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1 dan vitamin C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar