Kamis, 21 Desember 2017

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN PERTANIAN "PROTEIN DAN SENYAWA BERNITROGEN “PENETAPAN PROTEIN KASAR METODE KJELDAHL MIKRO”

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN PERTANIAN
PRAKTIKUM IV
PROTEIN DAN SENYAWA BERNITROGEN “PENETAPAN PROTEIN KASAR METODE KJELDAHL MIKRO”

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Protein, karbohidrat, dan air merupakan kandungan utama dalam bahan pangan. Protein dibutuhkan terutama untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak (Danuwarsa, 2006).
Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul tinggi yang merupakan polimet dari monomer-monumer asam amino yang dihubungkan satu sama lain debfab ikatan peptide. Molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor (Anonim, 2009).
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting agi tubuh karena zat ini berfungsi sebagai sumber energy dalam tubuh serta sebagai zat pembangun dan pengatur (Winarno, 1992 dalam Rr Wirastuti dkk, 2006).
Kebanyakan protein merupakan enzim atau sub unit enzim. Jenis protein lain berfungsi dalam fungsi structural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sedi sitoiskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai anti bodi, sistem kendali dalam bentuk hormone, sumber gizi. Protein berperan sebagai asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotof) (Anonim, 2009).
Banyak agensia yang menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven organik, garam, logam berat dan radiasi sinar radioaktif (Winarno, 1992 dalam Rr Wirastuti dkk, 2006).

2. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.  Mahasiswa mampu menganalisis kadar protein kasar dengan menggunakan metode mikro kjeldahl.
2.  Mahasiswa memahami prinsip dekstruksi, distilasi dan titrasi.
3.  Mahasiswa memahami kadar protein kasar pada berbagai jenis bahan.

METODOLOGI
1.  Alat Dan Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : kacang tanah, pisang, tepung tapioca. Pereaksi (asam sulfat pekat, air raksa oksida, kalsium sulfat, larutan natrium hidroksida 40%, larutan asam borat jenuh, larutan asam klorida 0,02 N)

Alat yang digunakan adalah : pemanas kjedhal lengkap yang dihubungkan dengan penghisap uap air melalui aspirator, labu kjedhal terukur 30 ml/50 ml, alat destilasi lengkap dengan Erlenmeyer berpenampunng terukur 125 ml dan neraca analitik.

2.  Metode Kerja
a.   Ditimbang sejumlah kecil sampel sekitar 100 mg (kira-kira membutuhkan 3 – 10 ml Hcl)
b.   Kemudian dipindahkan ke dalam labu kjedhal 30 ml.
c.   Ditambahkan 1,9 ± 0,1 gr K2SO4, 10 ± 1 mg mg H2O dan2,0 ± 0,1 ml H2SO4.
d.   Jika sampel lebih dari 15 mg, tambahkan 0,1 ml H2SO4 untuk setiap 10 mg bahan organik diatas 15 mg.
e.   Kemudian ditambahkan beberapa butir batu didih.
f.   Didihkan sampel selama 1 – 1,5 jam sampai cairan menjadi jernih.
g.   Kemudian didinginkan, ditambahkan sejumlah kecil air secara perlahan-lahan kemudian didinginkan.
h.   Isi labu dipindahkan ke dalam alat destilasi.
i.   Labu dicuci dan dibilas 5 – 6 kali dengan 1- 2 ml air, kemudian air cucian dipindahkan ke dalam alat destilasi.
j.   Erlenmeyar 125 ml yang berisi 5 ml larutan H2BO3 dan 2 – 4 tetes indicator (campuran 2 bagian metil merah 0,2%  dalam alcohol).
k.   1 bagian metilan blue 0,2% dalam alcohol diletakkan dibagian bawah kondensor
l.   Ujung tabung harus terendam di bawah larutan H2BO3
m.   Larutan NaOH 40% ditambahkan sebanyak 8-10 ml.
n.   Kemudian dilakukan destilasi sampai terapung kira-kira 1 ml destilat dalam Erlenmeyer.
o.   Tabung kondensor dibilas dengan air, bilasannya ditampung di dalam Erlenmeyer yang sama.
p.   Isi Erlenmeyer diencerkan sampai 50 ml, kemudian dititrasi dengan Hcl 0,02 N sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu.
q.   Dilakukan juga penetapan blanko.
r.   Hasil.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL
Berat sampel (g)
Ml Hcl blanko (ml)
Ml Hcl sampel
Normalitas
Kadar Protein
Kacang = 100,6
0
3
0,02
0,92
Tapioca = 100
0
13,7
0,02
0.8754
Pisang = 91,4
0
3
0,02
0,008

B.    PEMBAHASAN
Prinsip cara analisis kjedahl adalah sebagai berikut : mula-mula bahan didestruksi dengan asam  sulfat peka menggunakan katalis selenium oksiklorida atau butiran Zn. Ammonium yang terjadi ditampung dan dititrasi dengan bantuan indicator. Cara kerja kjeldahl pada umumnya dapat dibedakan atas 2 cara yaitu makro dan semimakro. Cara makro Kjeldahl digunakan untuk bahan yang sukar dihomegenisasi dan besarnya 1-3 gr, sedangkan semi makro Kjeldahl untuk contoh ukuran kecil kurang dari 300 mg.
Pada prakikum ini digunakan metode mikro Kjeldahl karena dapat digunakan untuk semua jenis bahan, relative mudah, tidak mahal dan akurat untuk perhitungan kadar kasar. Selain itu metode Kjeldahl juga digunakan di seluruh dunia karena metode tersebut lebih mudah dan murah cara pengerjaannya daripada metode yang lain.
Pada umumnya metode mikro Kjeldahl dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1.  Dekstruksi
Destruksi berfungsi untuk memutuskan ikatan-ikaan yang terdapat di dalam protein dengan menggunakan kaalis, panas dan asam sulfat sehingga terbentuk ammonium sulfat.
2.  Destilasi
Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonium dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan dipanaskan. Agar selama desilasi tidak terjadi percikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam zink.
3.  Titrasi
Apabila penampung destilasi digunakan asam borat, maka banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam klorida 0,1 N dengan indicator metilan blue.
Dari hasil praktikum yang didapat diketahui bahwa kacang tanah mempunyai kadar protein paling tinggi diantara pisang dan tapioca yaitu sebesar 0,92%. Sedangkan tapioca adalah 0,87% dan pisang 0,008%.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah :
1.    Penetapatan kadar protein kasar dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl mikro.
2.    Protein merupakan bahan yang mengandung unsur nitrogen.
3.    Kadar protein tertinggi terdapat di dalam bahan seperti kacang yaiu 0,92%.
4.    Sedangkan kadar protein terendah terdapat di dalam pisang yaitu 0,008%.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Protein. Http://id.wikipedia.org/wiki/protein. Diakses tanggal 14 Oktober 2009. Pukul 20.00 wita.
Danuwarsa. 2006. Analisis Proksimat dan Asam Lemak pada Beberapa Bahan Komoditas Kacang-Kacangan. www.pustaka.Deptan.go.id. Diakses tanggal 14 Oktober 2009. Pukul 20.00 wita.

Rr. Wirastuti, dkk. 2006. Laporan Praktikum Evaluasi Gizi dalam Pengolahan (EGDP). Fakultas Teknologi Pertanian. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar