LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN PERTANIAN
PRAKTIKUM IV
PROTEIN DAN SENYAWA BERNITROGEN “PENETAPAN
PROTEIN KASAR METODE KJELDAHL MIKRO”
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Protein,
karbohidrat, dan air merupakan kandungan utama dalam bahan pangan. Protein
dibutuhkan terutama untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak
(Danuwarsa, 2006).
Protein
adalah senyawa organik komplek berbobot molekul tinggi yang merupakan polimet
dari monomer-monumer asam amino yang dihubungkan satu sama lain debfab ikatan
peptide. Molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor (Anonim, 2009).
Protein
merupakan suatu zat makanan yang sangat penting agi tubuh karena zat ini
berfungsi sebagai sumber energy dalam tubuh serta sebagai zat pembangun dan
pengatur (Winarno, 1992 dalam Rr Wirastuti dkk, 2006).
Kebanyakan
protein merupakan enzim atau sub unit enzim. Jenis protein lain berfungsi dalam
fungsi structural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sedi sitoiskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
anti bodi, sistem kendali dalam bentuk hormone, sumber gizi. Protein berperan
sebagai asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotof) (Anonim, 2009).
Banyak
agensia yang menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas,
asam, basa, solven organik, garam, logam berat dan radiasi sinar radioaktif
(Winarno, 1992 dalam Rr Wirastuti dkk, 2006).
2. TUJUAN
Tujuan
dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa mampu
menganalisis kadar protein kasar dengan menggunakan metode mikro kjeldahl.
2. Mahasiswa memahami
prinsip dekstruksi, distilasi dan titrasi.
3. Mahasiswa memahami kadar
protein kasar pada berbagai jenis bahan.
METODOLOGI
1. Alat Dan Bahan
Bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah : kacang tanah, pisang, tepung
tapioca. Pereaksi (asam sulfat pekat, air raksa oksida, kalsium sulfat, larutan
natrium hidroksida 40%, larutan asam borat jenuh, larutan asam klorida 0,02 N)
Alat
yang digunakan adalah : pemanas kjedhal lengkap yang dihubungkan dengan
penghisap uap air melalui aspirator, labu kjedhal terukur 30 ml/50 ml, alat destilasi
lengkap dengan Erlenmeyer berpenampunng terukur 125 ml dan neraca analitik.
2. Metode Kerja
a.
Ditimbang sejumlah kecil sampel sekitar 100 mg (kira-kira
membutuhkan 3 – 10 ml Hcl)
b.
Kemudian dipindahkan ke dalam labu kjedhal 30 ml.
c.
Ditambahkan 1,9 ± 0,1 gr K2SO4, 10 ± 1 mg mg H2O dan2,0 ± 0,1 ml
H2SO4.
d.
Jika sampel lebih dari 15 mg, tambahkan 0,1 ml H2SO4 untuk
setiap 10 mg bahan organik diatas 15 mg.
e.
Kemudian ditambahkan beberapa butir batu didih.
f.
Didihkan sampel selama 1 – 1,5 jam sampai cairan menjadi jernih.
g.
Kemudian didinginkan, ditambahkan sejumlah kecil air secara
perlahan-lahan kemudian didinginkan.
h.
Isi labu dipindahkan ke dalam alat destilasi.
i.
Labu dicuci dan dibilas 5 – 6 kali dengan 1- 2 ml air, kemudian
air cucian dipindahkan ke dalam alat destilasi.
j.
Erlenmeyar 125 ml yang berisi 5 ml larutan H2BO3 dan 2 – 4 tetes
indicator (campuran 2 bagian metil merah 0,2%
dalam alcohol).
k.
1 bagian metilan blue 0,2% dalam alcohol diletakkan dibagian
bawah kondensor
l.
Ujung tabung harus terendam di bawah larutan H2BO3
m.
Larutan NaOH 40% ditambahkan sebanyak 8-10 ml.
n.
Kemudian dilakukan destilasi sampai terapung kira-kira 1 ml
destilat dalam Erlenmeyer.
o.
Tabung kondensor dibilas dengan air, bilasannya ditampung di
dalam Erlenmeyer yang sama.
p.
Isi Erlenmeyer diencerkan sampai 50 ml, kemudian dititrasi
dengan Hcl 0,02 N sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu.
q.
Dilakukan juga penetapan blanko.
r.
Hasil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
Berat sampel (g)
|
Ml Hcl blanko (ml)
|
Ml Hcl sampel
|
Normalitas
|
Kadar Protein
|
Kacang = 100,6
|
0
|
3
|
0,02
|
0,92
|
Tapioca = 100
|
0
|
13,7
|
0,02
|
0.8754
|
Pisang = 91,4
|
0
|
3
|
0,02
|
0,008
|
B.
PEMBAHASAN
Prinsip
cara analisis kjedahl adalah sebagai berikut : mula-mula bahan didestruksi
dengan asam sulfat peka menggunakan
katalis selenium oksiklorida atau butiran Zn. Ammonium yang terjadi ditampung
dan dititrasi dengan bantuan indicator. Cara kerja kjeldahl pada umumnya dapat
dibedakan atas 2 cara yaitu makro dan semimakro. Cara makro Kjeldahl digunakan
untuk bahan yang sukar dihomegenisasi dan besarnya 1-3 gr, sedangkan semi makro
Kjeldahl untuk contoh ukuran kecil kurang dari 300 mg.
Pada
prakikum ini digunakan metode mikro Kjeldahl karena dapat digunakan untuk semua
jenis bahan, relative mudah, tidak mahal dan akurat untuk perhitungan kadar
kasar. Selain itu metode Kjeldahl juga digunakan di seluruh dunia karena metode
tersebut lebih mudah dan murah cara pengerjaannya daripada metode yang lain.
Pada
umumnya metode mikro Kjeldahl dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Dekstruksi
Destruksi
berfungsi untuk memutuskan ikatan-ikaan yang terdapat di dalam protein dengan
menggunakan kaalis, panas dan asam sulfat sehingga terbentuk ammonium sulfat.
2. Destilasi
Pada
tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonium dengan penambahan
NaOH sampai alkalis dan dipanaskan. Agar selama desilasi tidak terjadi percikan
cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam
zink.
3. Titrasi
Apabila
penampung destilasi digunakan asam borat, maka banyaknya asam borat yang
bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam klorida
0,1 N dengan indicator metilan blue.
Dari hasil praktikum yang didapat
diketahui bahwa kacang tanah mempunyai kadar protein paling tinggi diantara
pisang dan tapioca yaitu sebesar 0,92%. Sedangkan tapioca adalah 0,87% dan
pisang 0,008%.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini
adalah :
1.
Penetapatan kadar protein kasar dapat dilakukan dengan metode
Kjeldahl mikro.
2.
Protein merupakan bahan yang mengandung unsur nitrogen.
3.
Kadar protein tertinggi terdapat di dalam bahan seperti kacang
yaiu 0,92%.
4.
Sedangkan kadar protein terendah terdapat di dalam pisang yaitu
0,008%.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009.
Protein. Http://id.wikipedia.org/wiki/protein. Diakses tanggal 14 Oktober 2009. Pukul
20.00 wita.
Danuwarsa.
2006. Analisis Proksimat dan Asam Lemak pada Beberapa Bahan Komoditas
Kacang-Kacangan. www.pustaka.Deptan.go.id. Diakses tanggal 14 Oktober 2009. Pukul
20.00 wita.
Rr. Wirastuti,
dkk. 2006. Laporan Praktikum Evaluasi Gizi dalam Pengolahan (EGDP). Fakultas
Teknologi Pertanian. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar