1.
Apa yang terjadi pada mutu Minyak CPO yang menggunakan single
peak, double peak dan triple peak?
Jawaban
Perebusan
dengan menggunakan single peak berlangsung pada tekanan uap 2,5 kg/cm2
dengan suhu 125 – 1300 C selama kurang lebih 90 menit. Proses single
peak hanya satu kali memasukkan uap dan membuang uang selama perebusan sehingga
buah tersebut belum mencapai hasil yang optimal karena buah banyak yang belum
matang terutama bagian dalamnya sehingga akan menggangu proses berikutnya. Selain
itu rendemen yang dihasilkan juga sedikit.
Untuk
perebusan yang menggunakan sistem double peak pada umumnya berlangsung pada
tekanan 2,5 – 2,7 kg/cm2 dengan suhu 125 – 1300 C selama
kurang lebih 90 menit. Proses double peak berlangsung dimana uap pertama yang
dimaksudkan bertujuan untuk memanaskan buah pada bagian luar. Kemudian uap
tersebut dibuang bersama dengan udara dengan tujuan agar udara yang keluar
tersebut dapat digantikan dengan uap air sebagai media perebusan pada pemasukan
uap pada puncak kedua. Pada puncak kedua ini uap yang dimasukkan dipertahankan
sampai pada tekanan 2,5 – 2,7 kg/cm2. Buah yang direbus pada puncak
dua ini telah masak namun masih kurang optimal karena perebusan yang paling
optimal yaitu pada tekanan 2,8 – 3,0 kg/cm2. Dimana rendemen yang
dihasilkan lebih sedikit dan banyak terjadi kehilangan minyak akibat proses
pencacahan dan pengempaan tidak dapat optimal.
Sedangkan
sistem perebusan menggunakan triple peak pada umumnya berlangsung pada tekanan
2,5 – 3,0 kg/cm2 dengan suhu 130 – 1450 C selama kurang
lebih 90 menit. Uap yang dimasukkan pada puncak pertama bertujuan untuk
memanaskan buah pada bagian luar kemudian uap tersebut dibuang agar dapat digantikan
dengan uap yang baru sebagai media perebusan yang bertujuan untuk memanaskan
buah pada bagian dalam buah (puncak ke-2). Setelah itu pembuangan uap dilakukan
lagi bersamaan dengan pembuangan udara dimana hal ini bertujuan agar udara
tersebut dapat digantikan dengan uang air yang baru sebagai media perebusan. Pada
puncak ketiga uap yang dimasukkan hingga tekanan mencapai 2,8 kg/cm2
yang kemudian dipertahankan sampai 43 menit yang kemudian uap tersebut akan
dibuang. Perebusan yang paling optmal yaitu pada tekanan 2,8 – 3,0 kg/cm2 dimana
pada keadaan tersebit buah sangat mudah dilepaskan dari janjangannya sehingga
pada pemisahan dan pengempaan akan lebih mudah. Hasil yang didapatpun menjadi
baik karena kehilangan minyak menjadi sedikit dan rendemen minyak menjadi
meningkat. Selain itu keuntungan dari sistem ini minyak dapat dengan mudah
dipucatkan sehigga kandungan ALB yang didapatkan juga rendah. Hal inilah yang
membuat hampir semua perusahaan menggunakan sistem triple peak pada proses
perebusan.
2.
Mengapa perlu dilakukan pengeringan pada minyak?
Jawaban
Pengeringan kadar air di dalam
minyak CPO sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi hidrolisis dimana
reaksi hidrolisis dapat mengubah kandungan minyak yang terdiri dari giserida
campuran yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang
menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa
aldehida dan keton yang dapat menyebabkan bau tengik pada minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar