Rabu, 07 September 2016

MAKALAH PROSES PEMBUATAN KAIN SASIRANGAN

Hasil gambar untuk kain sasirangan khas kalimantan selatan
Sumber Gambar : infobanua.co.id
Hasil gambar untuk kain sasirangan khas kalimantan selatan
Sumber Gambar : jualbajupriaonlinebanjarmasin.wordpress.com

BAB I
PENDAHULUAN
1.          Latar Belakang
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer dan sangat penting bagi kehidupan manusia sesudah kebutuhan akan pangan terpenuhi. Sejak zaman dahulu manusia telah mengenal dan menggunakan pakaian, meskipun masih sangat sederhana. Pakaian yang digunakan pada zaman dahulu terbuat dari bahan yang sangat sederhana dan mudah didapatkan seperti rerumputan dan dedaunan yang mudah mereka temukan di lingkungan sekitar. Mereka hanya memikirkan bagaimana caranya menutupi serta melindungi tubuh dan kulit mereka dari segala hal yang dapat mengganggu, tanpa memikirkan apa kah pakaian tersebut nyaman, bagus atau cocok untuk mereka kenakan. Hal tersebut terjadi karena teknologi dan pemikiran manusia yang masih rendah pada waktu itu. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, kini pakaian dapat dibuat dari berbagai macam bahan, tidak terbatas pada tumbuhan namun juga hewan dan bahan sintetis atau buatan.
Bahan-bahan tersebut sebelum digunakan untuk pakaian, terlebih dahulu diolah menjadi benang/serat kemudian dipintal menjadi kain dan dibuat pola serta dijahit sehingga dapat menutupi tubuh/kulit dari gangguan luar misalnya sengatan matahari. Kain-kain yang digunakan untuk membuat pakaian terdiri atas beberapa macam jenis sesuai dengan bahan asal pembuatannya serta pola yang diolah. Salah satu jenis kain berdasarkan pola yang diolah yaitu kain batik. Kain batik merupakan bahan tekstil yang mempunyai pola/corak (gambar) yang khas dan dapat dibuat secara manual atau tradisional. Pola/corak yang dilukiskan pada kain batik biasanya memiliki ciri khas dan nama yang berbeda pada setiap daerah di Indonesia. Misalnya saja di Kalimantan Selatan disebut dengan Kain Sasirangan. Di Kalimantan Selatan kain sasirangan tidak hanya digunakan sebagai pakaian, namun juga digunakan sebagai aksesoris seperti tas, ikat kepala, sabuk, kemben dan lain-lain.
Kain Sasirangan merupakan salah satu ciri khas Kalimantan Selatan yang perlu dilestarikan dan dibudayakan oleh seluruh warga Indonesia, khususnya warga Kalimantan Selatan sendiri. Salah satu cara apresiasi warga dalam melestarikan kebudayaan kain sasirangan yaitu dengan cara mengetahui proses pembuatannya hingga menjadi sebuah kain sasirangan yang dapat ditemukan di pasaran. Hal tersebut melatarbelakangi penulisan makalah ini sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan.


2.         Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
a.         Memenuhi tugas yang telah diberikan oleh guru pengajar
b.        Mengetahui fungsi pakaian dan jenis-jenis kain
c.         Mengetahui sejarah asal-usul kain batik
d.        Mengetahui proses pembuatan kain sasirangan

3.         Rumusan Masalah
a.         Apa yang dimaksud dengan pakaian dan apa saja fungsinya?
b.        Apa saja jenis-jenis kain yang digunakan untuk membuat pakaian
c.         Bagaimana sejarah asal – usul kain sasirangan
d.        Bagaimana proses pembuatan kain sasirangan

BAB II
PEMBAHASAN
1.          Pengertian Pakaian dan Fungsinya
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker (Wikipedia, 2013).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pakaian ialah bahan yang terbuat dari tekstil atau serat yang diolah dengan cara dipintal atau ditenun sehingga dapat menutupi dan melindungi tubuh serta kulit dari berbagai gangguan dari luar yang menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan pada tubuh dan kulit seperti sengatan sinar matahari dan debu.


2.         Jenis-Jenis kain
Kain merupakan jenis bahan tekstil yang diolah sedemikian rupa dengan menyilangkan benang lusi dan benang pakan. Serat tekstil dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Untuk serat buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan dan serat sintetis. Seiring berkembangnya minat serta selera konsumen terhadap variasi warna tekstil dan kenyamanan kain merupakan hal penting yang harus diperhatikan, yang merupakan era globalisasi sebagai gelombang menuju perubahan modernitas pada saat ini sudah melanda sendi kehidupan termasuk peningkatan kebutuhan kain. Warna-warna indah yang telah dihasilkan akan menimbulkan daya tarik yang tinggi bagi konsumennya yang mempunyai kekuatan tersendiri dan dapat menciptakan suasana tertentu bagi konsumen, dan kenyamanan kainnya juga menjadi utama dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu. Serat tekstil dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Untuk serat buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan dan serat sintetis (Efnarayi Siagian, 2015).
Adapun jenis-jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat pakaian yaitu :
a.         Kain Blacu adalah jenis kain yang terbuat dari bahan dasar kapas. 
b.        Kain PE merupakan kain yang terbuat dari benang polyester.
c.         Kain Katun merupakan salah satu jenis kain hasil rajutan (knitting) yang berbahan dasar serat kapas. 
d.        Kain Chiffon adalah bahan yang sangat lembut, halus, transparan, dan ‘jatuh’ mengikuti bentuk badan.
e.         Kain Denim merupakan kain berbahan sedikit keras dan berat yang sering kita kenal dengan jeans.
f.          Kain Flannel merupakan salah satu jenis kain yang dibuat dari bahan dasar serat wol,
g.         Kain Rayon merupakan jenis kain yang biasanya tampak berkilau dan tidak mudah kusut
h.        Kain Sutra merupakan jenis bahan yang sangat ringan dan memiliki tekstur yang sangat lembut 
i.           Kain Satin merupakan jenis kain yang memiliki permukaan mengkilap serta licin, namun bagian belakangnya suram.
j.           Kain Lycra merupakan jenis kain yang bertekstur lembut dan elastic
k.        Kain Katun jepang merupakan kain katun yang berasal dari negera jepang dan harganya relative lebih mahal.

3.         Sejarah Kain Sasirangan
Kain sasirangan merupakan kain yang bercorak/berpola yang berasal dari Kalimantan Selatan. Kata Sasirangan berasal dari kata “Sa” yang berarti Satu dan “Sirang” yang berarti jelujur. Kata itu diambil dari proses pembuatan kain sasirangan itu sendiri yaitu dengan cara dijelujur, kemudian jelujurnya disimpul dan dicelupkan untuk proses pewarnaan. Dari sumber yang penulis dapatkan, dikatakan bahwa asal-usul kata Sasirangan berasal pada sekitar abad XII sampai XIV dimana pada saat itu di Kerajaan Dipa, Patih Lambung Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam di atas rakit yang mengikuti arus sungai. Menjelang Tapanya berakhir, Patih Lambung Mangkurat tiba di Kota Bantung daerah Rantau dan mendengar suara wanita di dalam sebuah buih. Wanita itu tidak akan keluar dari buih yang menutupinya apabila syarat yang diminta tidak terpenuhi. Adapun syarat yang diminta wanita yang tak adalah putri junjung buih yaitu sebuah istana batung yang harus selesai dalam sehari serta pakaian yang dapat selesai satu hari yang ditenun dan dicalap (dicelupkan) dan diwarnai oleh 40 orang putri denga motif wadi/padi waringin. Dari sanalah orang-orang menyebut kain yang ditenun dan dicelupkan kemudian dikasih warna dan corak dengan kain sasirangan.

4.        Proses pembuatan kain sasirangan
Secara umum proses pembuatan kain sasirangan dapat dilihat pada skema di bawah ini


Sumber Gambar : http://asikbelajar.com

Secara terperinci dapat dijelaskan seperti di bawah ini :

Menyiapkan Kain Putih
Langkah pertama dalam membuat kain sasirangan yaitu mempersiapkan bahan kain putih polos sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada awal kemunculannya bahan baku yang digunakan untuk membuat kain sasirangan yaitu berupa serat kapas (cotton), namun seiring berjalannya waktu saat ini lebih banyak memanfaatkan material lain seperti santung, balacu, kaci, king, satin, polyester, rayon, dan sutera. 
Pembuatan Kain Sasirangan
Sumber Gambar : https://fitinline.com

Pembuatan Pola Desain Pada Media Kain
Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan pola gambar tradisional sesuai dengan motif yang dikehendaki. Pola-pola inilah yang kemudian dijadikan patokan dalam menjahit kain tersebut. Pola-Pola yang dapat digunakan dalam pembuatan kain sasirangan yaitu Iris Pudak, Kambang Raja, Bayam Raja, Kulit Kurikit, Ombak Sinapur Karang. Bintang Bahambur. Sari Gading. Kulit Kayu, Naga Balimbur, Jajumputan, Turun Dayang. Kambang Tampuk Manggis, Daun Jaruju, Kangkung Kaombakan. Sisik Tanggiling, Kambang Tanjung
Pembuatan Kain Sasirangan
 Sumber Gambar : https://fitinline.com

Menjahit Jelujur
Selanjutnya pola-pola tersebut dijahit jelujur menggunakan benang atau bahan perintang lainnya dengan jarak satu sampai dua mili meter atau dua sampai tiga mili meter. Benang-benang yang terdapat pada setiap jahitan-jahitan pola tersebut ditarik sampai membentuk kerutan-kerutan.



Membersihan Kain
Bila kain yang digunakan mengandung kanji maka harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara merendamnya dalam air dingin yang telah dicampur dengan kaporit selama satu malam.


Pewarnaan Kain
a.         Sedikitnya terdapat tiga cara pewarnaan kain sasirangan, diantaranya pencelupan, pencoletan, serta kombinasi keduanya (pencelupan dan pencoletan). \Teknik
b.        pencelupan digunakan untuk memperoleh satu warna saja, yaitu dengan cara mencelupkan kain ke dalam larutan zat pewarna, kecuali pada bagian kain yang dijelujur. bagian yang dijelujur akan tetap berwarna putih.
c.         Pewarnaan dengan cara dicolet biasanya dilakukan apabila motif yang dibuat memerlukan lebih dari satu warna. Pada teknik pencelupan dan pencoletan, untuk memperoleh warna dasar yang bagus kain dicelup terlebih dahulu kemudian dicolet dengan variasi warna sebagaimana telah direncanakan.

Dahulu kala kain sasirangan diberi warna dengan zat pewarna yang dibuat dari bahan-bahan yang bersifat alami, yakni dibuat dari biji, buah, daun, kulit, atau umbi tanaman yang tumbuh liar di hutan atau sengaja ditanam di sekitar tempat tinggal para pembuat kain sasirangan itu sendiri. Ada 6 warna utama kain sasirangan yang dibuat dari zat pewarna alami dimaksud, yakni :
1.     Kuning, bahan pembuatnya adalah kunyit atau temulawak.
2.    Merah, bahan pembuatnya adalah gambir, buah mengkudu, lombok merah, atau kesumba (sonokeling, pen)
3.     Hijau, bahan pembuatnya adalah daun pudak atau jahe
4.    Hitam, bahan pembuatnya adalah kabuau atau uar
5.    Ungu, bahan pembuatnya adalah biji buah gandaria (bahasa Banjar Ramania, pen)
6.    Coklat, bahan pembuatnya adalah uar atau kulit buah rambutan

Tetapi Zat warna yang sering  digunakan saat ini adalah zat warna naphtol dengan garamnya. Bahan lainnya sebagai pembantu adalah soda api (NaOH), TRO/Sepritus, air panas yang mendidih.



Sumber Gambar : https://putrinada.wordpress.com

Melepas Jahitan Jelujur
Selanjutnya benang-benang jahitan atau ikatan pada kain yang digunakan untuk menjelujur tersebut kemudian dilepaskan seluruhnya, apabila kain dirasa sudah agak kering. Sehingga akan terlihat motif-motif bekas jahitan yang tampak diantara kain tersebut.
Pembuatan Kain Sasirangan
Sumber Gambar : https://fitinline.com

Pencucian
Setelah seluruh perintang dilepaskan, barulah kemudian dicuci sampai bersih ditandai dengan air bekas cuciannya yang jernih atau tidak berwarna lagi.

Pembuatan Kain Sasirangan

Sumber Gambar : https://putrinada.wordpress.com dan https://fitinline.com

Pengeringan
Tahap selanjutnya, kain dijemur di tempat yang teduh dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung.
 Pembuatan Kain Sasirangan
Sumber Gambar : https://fitinline.com

Finishing / Disetrika
Sebagai penyempurnaan akhir dari proses pembuatan kain sasirangan, kain tersebut kemudian di setrika agar menjadi halus, licin dan rapi.
Pembuatan Kain Sasirangan

 Sumber Gambar : https://fitinline.com

BAB III
PENUTUP
1.          Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis jabarkan pada makalah ini yaitu :
a.         Pakaian merupakan kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan oleh manusia setelah kebutuhan sandang dan pangan.
b.        Pakaian berfungsi untuk melindungi tubuh serta kulit dari gangguan dari luar seperti sengatan matahari, kuman, debu, dan berbagai benda berbahaya.
c.         Pakaian dapat dibuat dari berbagai jenis bahan seperti kulit hewan, tumbuhan serta bahan sintesis/buatan.
d.        Beberapa jenis kain yang biasa digunakan untuk membuat pakaian yaitu kain wol, kain katun, kain jeans, kain sutra dan lain-lain.
e.         Salah satu kain bercorak yang berasal dari Kalimantan Selatan disebut dengan Kain sasirangan.
f.          Kain sasirangan berasal dari kata “sa” dan “sirang” yang berarti satu jelujur, nama ini diambil dari proses pembuatannya yang dijelujur dan disimpulkan menjadi satu.
g.         Proses pembuatan kain sasirangan meliputi penyiapan kain putih, membuat pola, menjahit jelujur, membersihkan kain, pewarnaan kain, melepas jahitan jelujur, pengeringan dan penyetrikaan.

2.         Saran
Hendaknya sebagai warga Indonesia khususnya warga Kalimantan Selatan kita selalu melestarikan kebudayaan daerah khususnya kain sasirangan yang menjadi salah satu corak/ciri khas warga kalsel. Serta hendaknya kita selalu menghargai para pengrajin dengan cara membeli kain sasirangan asli buatan tangan (manual) bukan yang berasal dari teknologi mesin.
  
DAFTAR PUSTAKA
Efnarayi Siagian. 2015. http://pengetahuantekstilbusana.blogspot.co.id. Diakses tanggal 07 September 2016 pukul 21.00 Wita

Anonim1. 2014. 9 Proses Pembuatan Kain Sasirangan. https://fitinline.com. Diakses tanggal 07 September 2016 pukul 21.00 Wita

Wikipedia. Pakaian. 2013. https://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 07 September 2016 pukul 21.00 Wita

Putri Nada W. 2013. Cara/Proses pembuatan Kain Sasirangan. https://putrinada.wordpress.com
http://batiksasirangan.com/. Diakses tanggal 07 September 2016 pukul 21.00 Wita

Anonim2. 2014. Kain Sasirangan: Sejarah, Arti dan Motif. http://www.asikbelajar.com. Diakses tanggal 09 September 2016 pukul 21.00 Wita



3 komentar:

  1. thanx banget .. infonya

    BalasHapus
  2. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,

    (Tommy.k)

    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com

    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri

    BalasHapus