Jumat, 17 Januari 2014

Proses Aktivasi Arang Aktif Tempurung Buah Karet dengan Variasi Jenis dan Konsentrasi Aktivator Kimia


RINGKASAN
ROSIDAH. Proses Aktivasi Arang Aktif tempurung Buah Karet dengan Variasi Jenis dan Konsentrasi Aktivator Kimia, dibimbing oleh Susi dan Arief RM Akbar.
Pengembangan komoditas karet di Kalimantan Selatan relatif cukup pesat, pada tahun 2012 telah mencapai areal tanam seluas 135.862 ha. Pengembangan karet yang begitu pesat mengakibatkan limbah yang dihasilkan juga meningkat yaitu berupa tempurung buah karet yang tidak termanfaatkan. Salah satu cara pemanfaatan limbah tempurung buah karet yaitu dengan mengolahnya menjadi arang aktif yang nantinya dapat digunakan untuk proses pemurnian produk industri lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis dan konsentrasi bahan kimia aktivator yang terbaik dalam proses aktivasi sehingga dapat meningkatkan mutu arang aktif tempurung buah karet.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu faktor 1 adalah jenis aktivator (KOH, ZnCl2, H3PO4) dan faktor 2 adalah  konsentrasi aktivator (5%, 10%, 15%). Metode kerja penelitian meliputi : (1) Persiapan penelitian, (2) Karbonisasi, (3) Aktivasi, (4) Analisis karakteristik kimia arang aktif (rendemen, kadar air, kadar abu, zat mudah menguap, kadar karbon dan daya jerap iod) dan (5) Analisis data secara kuantitatif dalam bentuk statistik varian (Anova) untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan yang kemudian dilanjutkan dengan Uji  Duncan (α 5%) apabila antar perlakuan berpengaruh nyata. Tujuan dilakukannya Uji Duncan (α 5%) yaitu untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi aktivator berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar abu dan kadar karbon, sedangkan jenis aktivator berpengaruh nyata terhadap kadar abu dan zat mudah menguap. Interaksi antara jenis dan konsentrasi aktivator tidak memberikan pengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar karbon dan daya jerap iod, tetapi berpengaruh terhadap rendemen dan zat mudah menguap arang aktif.
Kondisi optimum arang aktif tempurung buah karet dipilih berdasarkan biaya, keamanan serta hasil yang memenuhi standar SNI, yaitu pada perlakuan dengan aktivator KOH 5% yang menghasilkan rendemen arang aktif 35,11%, kadar air 4,34%, kadar abu 8,39%, zat mudah menguap 85,25%, kadar karbon 6,38% dan daya jerap iod 412,52 mg/g.

Download Jurnal
Password : Rossy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar