KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadapan
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah, makalah yang berjudul “Sejarah
Kerajaan-Kerajaan islam di Kalimantan” dapat terselesaikan sesuai waktu yang
disediakan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Guru Pengajar
2. Orang tua penulis
yang mendukung penulis secara moral maupun materiil.
3. Teman-teman yang telah mendukung terselesaikannya
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya masukan baik
itu saran ataupun kritik yang bersifat membangun, serta bimbingan lebih lanjut
yang sifatnya membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila
dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan baik itu penulisan maupun
penyusunan yang telah penulis lakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR
ISI............................................................................................
1.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.........................................................................
B.
Tujuan......................................................................................
C.
Rumusan Masalah...................................................................
2.
PEMBAHASAN
A.
Awal Mula
Kerajaan Islam di Kalimantan................................
B.
Kerajaan-Kerajaan
Islam di Kalimantan..................................
C.
Peta Penyebaran
Kerajaan Islam di Kalimantan.....................
3.
PENUTUP
A.
Kesimpulan..............................................................................
B.
Saran.......................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada waktu islam berkembang
diseluruh kepulauan Indonesia, Kerajaan majapahit yang beragama hindu
diperintah oleh Brawija putera Angka Wijaya. Kerajaan tersebut kemudian
mengalami keruntuhan, dan raja yang merobohkan kerajaan Majapahit ialah Raden
Patah dengan delapan menterinya Yaitu sunan Ampel, Sunan
Giri, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati. Sunan Kudus, Ngundung Dan Sunan Demak. Mulai
itulah agama islam disebar diseluruh Indonesia dan salah satunya ialah
Kalimatan.
Di Kalimantan awalnya
banyak berdiri kerajaan-kerajaan Hindu-Budha. Namun, karena penyebaran agama
Islam yang mulai pesat dan luas hingga merambah ke daerah Kalimantan, maka
banyak muncul Kerajaan-kerajaan Islam yang mulai berdiri. Entah karena Kerajaan
Hindu-Budha yang beralih memeluk agama Islam, atau juga kerajaan-kerajaan yang
telah berhasil ditaklukan dan mendirikan Kerajaan Islam sendiri.
Beberapa Kerajaan Islam
yang ada di Kalimantan diantaranya ialah Kesultanan Pasir, Kesultanan Sambas,
Kesultanan Banjar, Kesultanan Kartanegara dan lainnya. Oleh sebab itu hal
inilah yang melatar belakangi penulis untuk mengambil judul Sejarah kerajaan
Islam yang ada di Kalimantan, Khususnya Kalimantan Selatan.
B. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh guru
pengajar. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu serta pengetahuan tentang sejarah kerajaan-Kerajaan Islam yang
ada di Kalimantan.
C. Rumusan Masalah
Yang
menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya ialah :
1. Bagaimana awal mulanya Kerajaan Islam di
Kalimantan?
2. Kerajaan-Kerajaan apa saja yang bercorak Islam
di Kalimantan?
3. Peta Penyebaran Kerajaan Islam di Kalimantan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal Mula
Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di
Kalimantan awal mulanya terjadi karena Kerajaan Hindu berperang dengan kerajaan
Islam, tetapi akhirnya kerajaan hindu menyerah diantaranya kerajaan hindu di Candi
Laras dan Candi Agung di Tanjung Pura. Sebagian rakyat memeluk
agama Islam termasuk sebagian rakyat dayak di pantai-pantai. Rakyat dayak yang
telah masuk Islam , ialah yang sering disebut sebagai dayak melayu, yang
kebanyakkan di kuala kapuas, tumpung laung (barito) dan beberapa kampung
melayu, sebenarnya mereka tetap suku dayak , hanya sudah memeluk agama islam.
Pangeran Samudra (suriansyah)
pernah meminta seorang puteri bernama Biang Lawai untuk dijadikan istri. Biang Lawai,
adalah adik Patih Dadar, Patih Muhur, dan mengijin perkawinan, hanya dengan
perjanjian tidak akan di Islamkan. Mula-mula oleh Pangeran Samudra, disanggupi,
tetapi sesudah sampai istana, putri itu dikabarkan diislamkan. Kabar tersebut
sampai kepada Patih Muhur bersaudara, menimbulkan amarah Patih Rumbih dari Kahayan
, Patih Muhur dari Bakumpai (barito) ilmu gaib, berhasil merampas saudaranya
kembali, Biang Lawai, dari istana sultan dan dibawanya ke Sungai katan.
Pangeran samudra memerintah
balatentaranya untuk mencari perempuan tersebutdipedelaman. Tetapi karena
balatentara patihn muhur sangat hebat, maka mundur lah balatentara sultan.
Patih muhur dan patih
rumbih mundur dan membuat pertahanandi taliu dikampung tundai. Sesudah itu
mereka mundur lagi membuat pertahanan didanau karam bersebrangan dengan negeri
goha kahayan. Mereka menyebrangi danau tersebut dan dipasang dundang, bambu
yang diruncingkan dibawah jembatans ehingga sewktu-wktu jembatan
tersebut dapat diputuskan jika balatentara sultan lewatatas jembatan dan
luka-luka terkena bambu yang diruncingkan dibawahnya. Perahu-perahu mereka
dapat dirampas oleh patih rumbih ditengelamkan . sekarang tempat tersebut
dinamai berayar yang artinay “berlayar”.
Diantara tempat
pertempuran-pertempuran tersebut dengan bentengnya ialah sungai muhur (barito),
parabingan, (pangkoh) bukit rawi, tewang pajagen, tewah, hulu kaspuas dan
lain-lain.
Tentang tersebarnya agama
islam dari banten kedaerah kalimantan dapat kita baca artikel kerajaan
islam dari banten di karang an R. Muchtadi dalam almanak muhamadyah 1357 H
(1938) hlm. 166 dan 169, antara lain ditulis : aliudin sultan banten bergelar
abu mufakir muhamad aliudin, dia beramah tamah dengan kompeni, dan mendapat
kebebasan sisa utang kerajaan banten sebanyak 60.000 ringgit, bekas menempuh
landak (tahun 1698 ditentukan , bahwa landak dan sukadana diserahkan pada
kompeni. Daerah pantai barat kalimantan diperintah oleh sultan abdurahman yang
mendirikan kota pontianak.
Sultan muhamad aliudin
hanya berputera seorang saja dan meninggal ketika masih kanak-kanak tahun1786.
Sultan zainal abidin dari banten memasuki landak, matan. Tahun 1699. Kapal
kompeni /VOC dan 75 pecalang banten berlayar kesukadana diperintahkan oleh
sultan agung (pangeran agung), keponakan sultan banten yang bergelar panebahan.
Sultan landak didibantu
oleh orang bugis dapat merebut kembali daerahnaya . sehingga panebahan dapat
dipukul mundur , dengan keluarganya melarikan diri ke anyer (banten). Landak
dipegaruhi selama 80 tahun (1699-1778).
B. Kerajaan-Kerajaan
Islam di Kalimantan
Adapun
Kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan yaitu :
1. Kesultanan Pasir
Dahulunya
rakyat dayak pasir, diperintahkan oleh kepala-kepala dari rakyat dayak sendiri
. ada seorang kepala suku dayak yang sangat berpengaruh , yang bernama
tamanggung tokio, mengusulkan agar didaerah daerah dikepali oleh sorang kepala
suku dan untuk itu diminta sultan yang dekat tempat tinggalnya. Mereka telah
berangkat dengan perahu yang penuh bermuatan emas dan perak, yang
dianugrahkan kepada nya kepada raja yang baru , mereka telah pergi ke utara dan
selatan, tetapi tak ada mendapat seorangpun yang dipandang cakap.
Tamanggung tokio sangatlah sedih sampai tidak minum dan makan , kemudian dalam
mimpinya ia melihat seorang tua yang berkata kepadanya:
Untuk
mendapat raja, baiklah engkau pergi kelaut, dan disitu engkau memperoleh
sepotong bambu, yang ruasnya tarapung apung dilaut ambilah bambu
itu, dan bungkuslah dengan sutra kuning, karena didalam bambu itu ada sebutir
telur yang harus dirabun diberi asap dupa, menyan dan garu. Dan dari telur itu
nanti akan dilahirkan seorang raja perempuan.
Pada
esokkan harinya sesudah dia bangun, tamanggung tokio menuruti pesan perempuan
dalam mimpinya . sesudah 3 hari 3 malam telur itu didupakan, maka terbelah dua
lah buluh itu dan dari telur itu pecah pula dan dilahirkan seorang bayi
puteriyang cantik jelita. Anak itu sama sekali tidak mampu menyusu, setelah
berusaha dapatlah ia diberi makanan dengan susu kerbau putih: lambat laun
menjadi akil balig.
Puteri
inilah yang diangkat jadi raja *(ratu pasir) , dan waktu ia berumur 15
tahun ia telah dinikahnkan , tetapi malang sekali ia tidak mendapat
keturunan sihingga harus diceraikan beberapa kali.
Seterusnya
sesudah kawin yang ketujuh kali , belum juga mempunyai anak, kebetulan datang
lah seorang arab dari jawa (gresik), terus dikawin kan dengan sang puteri .
orang yang dari gresik tersebut dicarinya dukun agar membuang sari bambu yang
ada pada sang puteri sehingga bisa melahirkan 2 puteri dan satu putera. Puetri
yang tertua dikawinkan dengan seorang arab yang membawa agama islam
dipasir (1600). Yang putera sesudah ibunda mangkat, mengantikan duduk
disingasana. Inilah cerita ringkas dari raja pasir, yang berasal dari sebutir
telur dan bersuamikan putera arab dari jawa.
2. Kesultanan Banjar
Kesultanan
Banjar atau Kesultanan Banjarmasin (berdiri 1520, masuk Islam 24 September
1526, dihapuskan Belanda 11 Juni 1860, pemerintahan darurat/pelarian berakhir
24 Januari 1905) adalah sebuah kesultanan wilayahnya saat ini termasuk ke dalam
provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kesultanan ini semula beribukota di
Banjarmasin kemudian dipindahkan ke Martapura dan sekitarnya (kabupaten
Banjar). Ketika beribukota di Martapura disebut juga Kerajaan Kayu Tangi.
Ketika ibukotanya masih di Banjarmasin, maka kesultanan ini disebut Kesultanan Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu kerajaan Hindu yang beribukota di kota Negara, sekarang merupakan ibukota kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan.
Ketika ibukotanya masih di Banjarmasin, maka kesultanan ini disebut Kesultanan Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu kerajaan Hindu yang beribukota di kota Negara, sekarang merupakan ibukota kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan.
3. Kesultanan Kota Waringin
Kerajaan
Kotawaringin adalah sebuah kerajaan Islam (kepangeranan cabang Kesultanan
Banjar) di wilayah yang menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini di
Kalimantan Tengah yang menurut catatan istana al-Nursari (terletak di
Kotawaringin Lama) didirikan pada tahun 1615 atau 1530, dan Belanda pertama
kali melakukan kontrak dengan Kotawaringin pada 1637, tahun ini dianggap
sebagai tahun berdirinya sesuai dengan Hikayat Banjar dan Kotawaringin (Hikayat
Banjar versi I) yang bagian terakhirnya saja ditulis tahun 1663 dan di antara
isinya tentang berdirinya Kerajaan Kotawaringin pada masa Sultan Mustain
Billah. Pada mulanya Kotawaringin merupakan keadipatian yang dipimpin oleh
Dipati Ngganding.
Kerajaan
Pagatan (1750). Kerajaan Pagatan (1775-1908) adalah salah satu kerajaan yang
pernah berdiri di wilayah Tanah Kusan atau daerah aliran sungai Kusan, sekarang
wilayah ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Wilayah Tanah Kusan bertetangga dengan wilayah kerajaan Tanah Bumbu (yang terdiri
atas negeri-negeri: Batu Licin, Cantung, Buntar Laut, Bangkalaan, Tjingal,
Manunggul, Sampanahan).
4. Kesultanan
Pontianak
Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah
Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe. Kedua kerajaan tersebut
pernah diberitakan Tome Pires (1512-1551). Tanjungpura dan Lawe menurut berita
musafir Portugis sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan baik dengan Malaka
dan Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintah oleh Pate atau mungkin adipati
kesemuanya tunduk kepada kerajaan di Jawa yang diperintah Pati Unus.
Tanjungpura dan Lawe (daerah Sukadana) menghasilkan komoditi seperti emas,
berlian, padi, dan banyak bahan makanan. Banyak barang dagangan dari Malaka
yang dimasukkan ke daerah itu, demikian pula jenis pakaian dari Bengal dan
Keling yang berwarna merah dan hitam dengan harga yang mahal dan yang murah.
Pada abad ke-17 kedua kerajaan itu telah berada di bawah pengaruh kekuasaan
Kerajaan Mataram terutama dalam upaya perluasan politik dalam menghadapi
ekspansi politik VOC.
Demikian pula Kotawaringin yang kini sudah
termasuk wilayah Kalimantan Barat pada masa Kerajaan Banjar juga sudah masuk
dalam pengaruh Mataram, sekurang-kurangnya sejak abad ke-16. Meskipun kita
tidak mengetahui dengan pasti kehadiran Islam di Pontianak, konon ada
pemberitaan bahwa sekitar abad ke-18 atau 1720 ada rombongan pendakwah dari
Tarim (Hadramaut) yang di antaranya dating ke daerah Kalimantan Barat untuk
mengajarkan membaca al- Qur’an, ilmu fikih, dan ilmu hadis. Mereka di antaranya
Syarif Idrus bersama anak buahnya pergi ke Mampawah, tetapi kemudian menelusuri
sungai ke arah laut memasuki Kapuas Kecil sampailah ke suatu tempat yang
menjadi cikal bakal kota Pontianak. Syarif Idrus kemudian diangkat menjadi
pimpinan utama masyarakat di tempat itu dengan gelar Syarif Idrus ibn
Abdurrahman al-Aydrus yang kemudian memindahkan kota dengan pembuatan benteng
atau kubu dari kayu-kayuan untuk pertahanan. Sejak itu Syarif Idrus ibn
Abdurrahman al-Aydrus dikenal sebagai Raja Kubu. Daerah itu mengalami kemajuan
di bidang perdagangan dan keagamaan, sehingga banyak para pedagang yang
berdatangan dari berbagai negeri.
5. Kesultanan Sambas
Kesultanan
Sambas adalah kesultanan yang terletak di wilayah pesisir utara Propinsi
Kalimantan Barat atau wilayah barat laut Pulau Borneo (Kalimantan)dengan pusat
pemerintahannya adalah di Kota Sambas sekarang. Kesultanan Sambas adalah
penerus dari kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama Sambas
di Pulau Borneo atau Kalimantan ini telah ada paling tidak sebelum abad ke-14 M
sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Negara Kertagama karya Prapanca. Pada
masa itu Rajanya mempunyai gelaran "Nek" yaitu salah satunya bernama
Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, pada sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan
Raja yang bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya
ini Raja Tan Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama
puluhan tahun rakyat di wilayah Sungai Sambas ini tidak mau mengangkat Raja
lagi. Pada masa kekosongan pemerintahan di wilayah Sungai Sambas inilah
kemudian pada awal abad ke-16 M (1530 M) datang serombongan besar Bangsawan
Jawa (sekitar lebih dari 500 orang) yang diperkirakan adalah Bangsawan
Majapahit yang masih hindu melarikan diri dari Pulau Jawa (Jawa bagian timur)
karena ditumpas oleh pasukan Kesultanan Demak dibawah Sultan Demak ke-3 yaitu
Sultan Trenggono.
6. Kesultanan Kartanegara
Kesultanan
Kutai atau lebih lengkap disebut Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
(Martapura) merupakan kesultanan bercorak Islam yang berdiri pada tahun 1300
oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti di Kutai Lama dan berakhir pada 1960. Kemudian
pada tahun 2001 kembali eksis di Kalimantan Timur setelah dihidupkan lagi oleh
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai upaya untuk melestarikan budaya
dan adat Kutai Keraton. Dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai ditandai dengan
dinobatkannya sang pewaris tahta yakni putera mahkota Aji Pangeran Prabu Anum
Surya Adiningrat menjadi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan gelar
H. Adji Mohamad Salehoeddin II pada tanggal 22 September 2001.
7. Kesultanan Berau
Kesultanan
Berau adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Berau
sekarang ini. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dengan raja pertama yang
memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata Kesuma dan
istrinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat
pemerintahannya berada di Sungai Lati, Kecamatan Gunung Tabur.[3] Sejarahnya
kemudian pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu
Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.Menurut Staatsblad van
Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam
zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat,
Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.
8. Kesultanan Sambaliung
Kesultanan Sambaliung
adalah kesultanan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau, dimana Berau dipecah
menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an.
Sultan Sambaliung pertama adalah Sultan Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama
Raja Alam. Raja Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang lebih
dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau pertama. Sampai dengan generasi
ke-9, yakni Aji Dilayas. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu.
Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati.
Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran
Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat
yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari
Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji
Surya Nata Kesuma. Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang
mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih
kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).
9. Kerajaan Tidung
Kerajaan
Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah
kerajaan yang memerintah Suku Tidung di utara Kalimantan Timur, yang
berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu.
10. Kesultanan Bulungan
Kesultanan Bulungan atau
Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan sekarang.
Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir
gelar Amiril Mukminin (1731–1777), dan Raja Kesultanan Bulungan yang terakhir
atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin
(1931-1958).
C. Peta Penyebaran
Kerajaan Islam di Kalimantan
Penyebaran
Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan dapat dilihat pada gambar peta di bawah
ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa awal
mulanya Kerajaan Islam di Kalimantan terjadi karena Kerajaan-Kerajaan
Hindu-Budha dapat ditaklukkan oleh kerajaan Islam sehingga agama Islam menyebar
hingga ke seluruh Nusantara, salah satunya Kalimantan. Di Kalimantan, Kerajaan
Islam juga menyebar akibat kekalah Kerajaan Hindu-Budha yang kemudian
digantikan oleh Kerajaan Islam. Salah satu Pangeran yang berjasa dalam
penyebaran Kerajaan Islam di Kalimantan Ialah Pangeran samudera. Hal itu
terjadi karena pangeran Samudera menikahi seorang Puteri dari Kerajaan
Hindu-Budha yang kemudian diIslamkanoleh Pengeran samudera dan hal itu
mengakibatkan kemarahan dari saudara-saudara sang Puteri dan mengakibatkan terjadi
perperangan dan pertumpahan darah. Dari sanalah kemudian muncul
kerajaan-kerajaan Islam yang tersebar akibat kekalah kerajaan Hind-Budha
tersebut.
Adapun Kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan yaitu
Kesultanan Pasir, Kesultanan Banjar, Kesultanan Kota Waringin, Kesultanan
Beruk, Kesultanan Pontianak, Kerajaan Tidung, Kesultanan Sambas, Kesultanan
Kertanegara, Kesultanan Sambaliung, Kesultanan Bulungan.
B. Saran
Setelah beberapa paparan dan kesimpulan yang dijabarkan,
saran yang dapat penulis sampaikan yaitu semoga dengan mengetahui sejarah
perkembangan Islam di Kalimantan kita dapat menghormati dan menghargai hasil
jerih payah mereka dalam menegakkan Islam di daerah Kalimantan walaupun harus
berkorban nyawa dalam memerangi kerajaan Hindu-Budha yang pernah menguasai
daerah-daerah di Kalimantan.
DAFTAR PUSTAKA
Wildian, Anggita. 2014.
Sejarah Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan. http://anggitwildian.blogspot.co.id/2014/03/sejarah-kerajan-kerajaan-islam-di.html
. Diakses tanggal 14 November 2015 pukul 10.00 Wita.
Anonim. 2015. Kerajaan-Kerajaan
Islam di Kalimantan.http://www.gurusejarah.com/2015/01/kerajaan-kerajaan-islam-di-kalimantan.html.
Diakses tanggal 14 November 2015 pukul 10.00 Wita.
ASSALAMU'ALAIKUM MAKALAHNYA BAGUS , SAYA IZIN COPAS TERIMA KASIH WASSALAMU'ALAIKUM
BalasHapusWalaikumsalam... silahkan, Mas. Jangan lupa cantumkan summbernya, ya :)
Hapusblognya bagus... anime lovers :v (*salahfocus) :v
BalasHapusterima kasih :D
Hapushehe tau aja kalo anime lovers
Terima kasih kembali.
BalasHapusIya silahkan.
Permisi Kak.
BalasHapusSaya izin Copas ya, Buat tugas sejarah saya kak
Terima Kasih kak :)
ya.. silahkan. semoga bermanfaat
BalasHapusterima kasih
BalasHapusTrima ksih gan ifony...
BalasHapusizin copas .. 😊
assalamualaikum. terima kasih atas informasinya, sangat berguna bagi saya, dan mohon untuk mengcopy sebagai tugas saya
BalasHapuswalaikumsalam wr wb..
BalasHapusiya terima kasih kembali.. silahkan dicopas gan
assalamualaikum wr wb..
BalasHapusizin copas ya, terima kasih sebelumnya :)
izin copas gan
BalasHapusmasukkan komentar anda
BalasHapusIdiot !
Hapuscie background nya anime noragami alias dewa gembel:v
BalasHapus